Jawa Pos

Viral berkat Cengkok Kasidah dan Kepala di Magic Jar

Dimas Djay Kembali dengan Iklan Superkonyo­l

-

Tahun lalu Dimas Djayadinin­grat bikin heboh dunia persilatan gara-gara membuat iklan es krim yang dikemas ala sinetron legenda kolosal. Kini iklan ciptaannya kembali viral. Gara-gara grup kasidah yang lucu, norak, tapi menggemask­an.

IKLAN Ramayana Department Store yang dirilis Rabu lalu itu (16/5) punya jalan cerita simpel saja. Ada seorang karyawan yang ingin membelikan oleholeh buat keluargany­a di kampung kala mudik Lebaran. Apa daya, dia dipalak preman. Namun, ada department store yang sedang diskon besar-besaran.

’’Dengan uang yang tinggal sedikit, si karyawan tetap bisa berbelanja banyak dan menyenangk­an keluarga,’’ ungkap Dimas Djayadinin­grat, sutradara iklan tersebut, ketika dihubungi kemarin (18/5).

Yang bikin unik dan ngakak adalah alunan musik kasidah yang dibawakan sekumpulan mamak-mamak berhijab. Mereka adalah grup Nurul Syifa asal Pancoran, Jakarta Selatan. Aksi mereka sangat natural. Intonasi saat menyanyi, pengucapan syair lagu yang diberi cengkok, serta koreografi mereka sangat khas. Mengingatk­an kita kepada penampilan grup-grup kasidah yang tenar pada era 1990-an.

Dimas berada di belakang semua kelucuan yang viral dalam dua hari terakhir itu. Agensi advertisin­g yang ditunjuk department store itu, Rekreasi, awalnya meminta konsep iklan tentang sepasang kekasih yang ingin berbelanja. Menurut Dimas, konsep seperti itu sudah biasa. Dimas lantas memilih konsep perantau yang ingin pulang kampung.

’’Itu kan lebih general, related dengan banyak orang, dan sesuai dengan tema Ramadan dan Lebaran,’’ kata sutradara 44 tahun itu. Saat Dimas menjelaska­n konsep itu, pihak agensi maupun klien sangat antusias. Mereka sudah tergelak mendengar ide Dimas. ’’Saya kalau bikin iklan ya yang bodor sekalian. Biar unik dan gampang diingat,’’ kata Dimas, lantas tergelak.

Menurut mantan juri Indonesia Idol itu, pemilihan grup musik kasidah dilakukan karena dua hal. Pertama, Dimas ingin iklan yang benar-benar bernuansa khas Ramadan dan Idul Fitri. Kedua, musik kasidah kembali populer setelah para generasi milenial sering menyaksika­n cuplikan atau klip video kasidah di media sosial.

Sutradara Tusuk Jelangkung itu sangat total menggarap iklan. Pertama, dia mengadakan casting untuk mendapatka­n grup kasidah. Terpilihla­h Nurul Syifa, grup kasidah beranggota delapan ibu-ibu.

Dimas juga yang membuat lirik lagu yang diawali dengan istigfar itu. Musiknya digubah oleh Dotty Nugroho. ’’Liriknya berupa nasihat, tapi disampaika­n dengan katakata khas. Mirip lagu Nasida Ria,’’ ujar Dimas, menyebut salah satu grup kasidah yang viral dengan lagu Bom Nuklir dan Kampret yang Durhaka. Para personel Nurul Syifa sangat cepat menguasai lagu tersebut.

Kostum seragam ngejreng para personel dirancang oleh Dimas dan tim wardrobe.

Mereka merancang busana yang benarbenar menarik perhatian alias... agak norak. Menurut Dimas, seragam personel Nurul Syifa jauh lebih bagus daripada rancangann­ya. ’’Tapi, mereka suka-suka aja kok. Soalnya mereka semua pada bodor juga,’’ kata Dimas, lagi-lagi disambung tawa.

Banyak detail iklan yang mengundang tawa. Misalnya, ketika ibu si karyawan berubah menjadi lelaki karena kotak oleholehny­a kosong. Lalu, kehadiran mamakmamak kasidah yang melantunka­n lagu berisi nasihat di kamar kosnya yang sempit. Mereka –yang digambarka­n sebagai narator cerita– ada di mana-mana. Mulai muncul keranjang pakaian, duduk di atas lemari, berdiri di atas kasur, hingga nongol dari dalam magic jar. Mereka juga membawa tambur, rebana, dan bas.

Dimas mengungkap­kan, adegan kepala si ibu di magic jar itu bukan rekayasa kamera. ’’Caranya, si mamak-mamak

dimasak semalam di magic jar. Besoknya, pas mateng langsung nongol deh

kepalanya,’’ canda Dimas. Dia tak mau memaparkan detail teknik pengambila­n gambar adegan ajaib itu.

Hasil ide koplak Dimas berbuah manis. Dalam dua hari, iklan tersebut ditonton 2,5 juta kali di YouTube. Publik juga, tampaknya, mulai mengingat lagi department store tersebut.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia