Lembaga Kursus Se-Jatim Luncurkan Care Academy
HARI Kebangkitan Nasional setiap 20 Mei terasa istimewa buat Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (FP-LKP) Jatim. Momentum itu menjadi semangat mereka meningkatkan kemampuan. Komitmen tersebut merupakan hasil rapat koordinasi FP-LKP Jatim di AJBS, Surabaya, kemarin (19/5).
’’Lembaga kursus dan pelatihan yang jumlahnya lebih dari 3.500 harus berubah, menyesuaikan perubahan,’’ tegas Ketua DPD FK-LKP Nun Jamianto.
Itu, jelas dia, sebagai jawaban FK-LKP pada era revolusi industri 4.0 atau era disrupsi. Yakni, pergerakan dunia usaha dan industri tidak lagi linier. Perubahan yang cepat dan fundamental berpotensi mengubah pola tatanan lama, kemudian tercipta tatanan baru yang serbadigital.
Jika menggunakan cara lama, lulusannya tidak akan match dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri saat ini. FP-LKP Jatim yang juga binaan Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud meluncurkan program revolusi mental bernama Care Academy. Mereka membuat program itu karena sering mendapat keluhan dari para HRD (human resource department, pengembangan sumber daya manusia) tentang kondisi kebanyakan SDM. Selain itu, banyak pelamar kerja yang tidak memenuhi syarat yang dibutuhkan. ’’Bukan karena tidak terampil atau tidak pintar, melainkan karena mereka kurang antusias atau soft skill-nya kurang,’’ lanjut wakil ketua Forum Komunikasi Pelatihan dan Pemagangan dengan Industri FK-PPID Jatim itu.
Sementara itu, Ketua Pembina Forum Pengelola LKP Jatim Harun mendukung program Care Academy. Skill dan kecakapan lulusan pendidikan formal perlu ditambah untuk melengkapi kompetensi lulusan yang sesuai kebutuhan. ’’Pengangguran terbuka di Jatim 2018 ada penurunan dari 4 persen pada 2017 menjadi 3,85 persen,’’ terang mantan kepala Diknas Jatim itu.