Perpisahan dan Uji Kelayakan
BERLIN – Musim lalu, Niko Kovac gagal mempersembahkan trofi perdananya sebagai manajer. Eintracht Frankfurt yang ditanganinya kalah 1-2 oleh BorussiaDortmund pada laga final DFB-Pokal. Nah, musim ini Kovac sukses membawa Frankfurt kembali tampil di partai final.
Namun, bayang-bayang kegagalan kembali menghantui. Pasalnya, Frankfurt harus menghadapi Bayern Muenchen pada partai puncak di Olympiastadion Berlin dini hari nanti. Kovac tentu ingin mempersembahkan trofi sebelum pergi. Ya, ini adalah musim terakhir Kovac bersama Frankfurt. Musim depan, dia resmi menggantikan posisi Jupp Heynckes sebagai der trainer Bayern.
Kovac pun menganggap final nanti sebagai uji kelayakan untuk menangani calon klubnya. ’’Saya ingin memberikan kado perpisahan yang manis buat Frankfurt,’’ kata Kovac dalam sesi jumpa pers, sebagaimana dikutip situs resmi Bayern. ’’Tampil di final (DFBPokal) dua musim berturut-turut serasa mendapat hadiah Nobel. Kami harus menikmatinya, meski kami sadar siapa lawan yang harus dihadapi,’’ ujarnya.
Sementara itu, Heynckes antusias menyambut laga final sekaligus laga terakhirnya sebagai pelatih. ’’Saya menantikannya (laga terakhir, Red). Pasti ada banyak emosi,’’ ucapnya kepada Goal. ’’Olympiastadion Berlin sama seperti Wembley, dan itu spesial bagi saya untuk pergi bersama Bayern. Saya jarang memiliki hubungan seperti ini dengan tim mana pun,’’ lanjutnya.
Heynckes juga ingin memberikan ’’warisan’’ kepada Kovac terkait cara mengendalikan skuadnya. Sebagaimana diketahui, kondisi psikis Thomas Mueller dkk sempat tidak optimal ketika dilatih Carlo Ancelotti dan pelatih interim Willy Sagnol.
Nah, begitu Heynckes masuk, performa Bayern melesat. Mereka membukukan sembilan kemenangan beruntun di semua ajang sebelum kalah 1-2 oleh Borussia Moenchengladbach (26/11/2017). Setelah itu, Bayern kembali tak terkalahkan dalam 20 laga di semua event.
’’Ini (menjadi pelatih Bayern, Red) adalah pekerjaan sepanjang waktu. Bukan hanya peluang besar, tetapi juga komitmen yang besar,’’ tutur Karl-Heinz Rummenigge, chairman Bayern. ’’Bila harus mengucapkan selamat tinggal kepada pelatih, kami akan melakukannya dengan double winners.
Kami bakal menampilkan yang terbaik untuk suporter dan sejarah baru,’’ sambungnya, merujuk guard of honour yang sudah diberikan seluruh personel tim kepada Heynckes di tempat latihan mereka, Saebener Strasse.
Final dini hari nanti sekaligus menjadi peluang Manuel Neuer untuk kembali masuk skuad. Kiper timnas Jerman tersebut masuk rombongan tim yang berangkat ke Olympiastadion.
Hanya, kiper 32 tahun itu tak akan menghuni starting eleven.
Sven Ulreich tetap memegang kendali di bawah mistar. ’’Manu (sapaan Neuer, Red) tidak mengeluhkan apa pun. Dia juga sudah mengikuti latihan tim secara penuh, dan saya senang karenanya,’’ terang Heynckes.