Jawa Pos

Benda Mirip Bom Gegerkan Gerbang Tol

-

GERBANG masuk tol Sidoarjo sempat berhenti beroperasi kemarin (18/5). Gara-garanya, ditemukan benda mirip bom di gate nomor tujuh. Belakangan diketahui, benda itu bukan bom. Melainkan gulungan kertas yang sengaja dililiti kabel.

Berdasar informasi, benda mencurigak­an tersebut kali pertama diketahui pukul 11.30. Gate nomor tujuh saat itu dijaga Ines Yuana. Di selasela memberikan tiket, ada seorang pengendara yang berhenti

’’Mbak, di bawah itu barangnya siapa,’’ ujar Munir Sundoro, menirukan ucapan pengendara tersebut. Munir adalah sekuriti gerbang tol yang diberi tahu Ines tidak lama setelah benda itu ditemukan.

Ines khawatir karena bentuknya sekilas mirip bom. Gulungan berjumlah tiga tersebut mirip pipa. Berwarna cokelat. Diikat dengan kabel hitam. Di salah satu sisinya terlihat sebuat baterai ukuran A3. ’’Banyak lilitan kabelnya,’’ kata Munir.

Dia tidak mau ambil risiko sehingga mengabarka­n temuan itu kepada polisi. Sejurus kemudian, petugas datang. Mereka memasang police line agar area tersebut steril. Jarak garis pembatas dengan benda itu cukup jauh, sekitar 100 meter.

Menurut Ines, benda mirip bom tersebut dijatuhkan mobil sedan putih. Dia tidak tahu persis tipenya. Mobil itu seingatnya melaju ke selatan (Porong) setelah melintasi gerbang tol. ’’Sopirnya laki-laki,’’ jelasnya.

Pengemudi mobil tersebut sempat bercanda ketika membuka kaca jendela. Dia mengaku kartu e-tol miliknya ketinggala­n. ’’Mungkin untuk mengalihka­n perhatian. Bendanya langsung dilempar,’’ tuturnya. Gulungan itu terjatuh di atas trotoar, persis di bawah ruangan Ines.

Dari pantauan, polisi sempat melakukan rekayasa lalu lintas di lokasi. Mereka menutup total akses kendaraan yang mau masuk ke jalan tol. ’’Kendaraan dari Jalan Pahlawan dilewatkan Jalan Jati. Begitu juga sebaliknya,’’ ujar Kasatlanta­s Polresta Sidoarjo Kompol Dhyno Indra Setyadi.

Jalur yang menjadi akses kendaraan keluar di gerbang tol tersebut juga ditutup tidak lama kemudian. Jadi, kendaraan dari dalam tol baru bisa keluar di Jalan Arteri Porong.

Tim Jihandak Brimob Polda Jatim mendatangi lokasi pukul 13.00. Mereka melakukan observasi selama beberapa saat. Sejumlah petugas mendekat ke benda mirip bom itu dengan pakaian lengkap pengamanan yang mirip baju astronot.

Beberapa saat berselang, keputusan diambil. Benda mencurigak­an tersebut sengaja diledakkan. Jadi, dampaknya tidak membahayak­an. Ledakan itu terdengar pukul 13.30.

Begitu meledak, terlihat sisasisa benda tersebut berhambura­n. Barang-barang yang berserakan itu dikumpulka­n pihak berwajib. Lalu, dibawa ke dalam mobil. Evakuasi selesai pukul 14.30. Gerbang tol dibuka kembali.

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji menyatakan, benda tersebut bukan bom seperti yang ditakutkan. Dari pemeriksaa­n, diketahui tidak ada mesiu atau bahan peledak di dalamnya. ’’Hanya gulungan kertas yang berwarna cokelat,’’ terangnya.

Himawan menuturkan, pihaknya sudah berkoordin­asi dengan PJR Jatim untuk melacak keberadaan mobil yang membuang benda itu. Namun, keberadaan­nya masih misterius. ’’Belum ditemukan. Entah ada kesengajaa­n atau tidak saat benda tersebut jatuh. Yang pasti benar-benar mirip bom,’’ ucap polisi dengan tiga melati di pundak itu.

Lulusan Akpol 1995 tersebut menambahka­n, komunikasi dengan jasa marga sudah dilakukan untuk melacak mobil itu. Himawan berharap bisa melihat rekaman kamera closed-circuit television (CCTV) di gate nomor tujuh. Namun, keinginan tersebut pupus.

Gate itu ternyata tidak dilengkapi kamera CCTV. Jadi, polisi tidak bisa melacak nopol mobil yang sengaja membuang benda tersebut. ’’Meski begitu, tetap akan kami selidiki. Berdasar pengakuan penjaga, ciri-ciri mobilnya sudah ada,’’ katanya.

Di bagian lain, Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menyatakan akan menindak warga yang memperkeru­h situasi pasca penanganan teror bom. Salah satunya, memburu orang yang meletakkan benda mirip bom di gerbang tol Sidoarjo. Barung menegaskan bahwa benda itu bukan bom. ’’Jangan main-main, sangat bisa kami sanksi orang tersebut,’’ cetusnya.

Barung mengungkap­kan, banyak orang yang berusaha membuat situasi menjadi chaos. Salah satunya lewat berita hoax yang bertebaran di media sosial. Barung mengaku sudah menindak 145 unggahan berita yang disebar di medsos dalam lima hari terakhir.

Dia mengimbau masyarakat untuk tidak memercayai informasi yang tidak dikeluarka­n kepolisian dalam kasus penanganan teror. ’’Pas bom Ngagel, ada 25 berita yang kami counter. Masyarakat tolong hati-hati dan selalu kritis,’’ ucapnya.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia