Warga Manfaatkan Pelayanan Konsultasi
Mereka Yang Alami Krisis Situasi setelah Teror Bom
SURABAYA – Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Jawa Timur memberikan pelayanan psikolog gratis untuk masyarakat yang mengalami krisis situasi dampak teror bom di Kota Pahlawan. Pelayanan konsultasi tersebut dibuka kemarin (18/5) dan hari ini (19/5). Lokasinya berada di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas 17 Agustus (Untag).
Dekan Fakultas Psikologi Unair Dr Nurul Hartini SPsi MPsi menyatakan, Fakultas Psikologi Unair, HIMPSI, dan IPK Jatim memberikan pelayanan konseling individual kepada masyarakat. Khususnya yang mengalami krisis situasi. ’’Jadi, kami tidak hanya memberikan bantuan psikolog kepada korban bom bunuh diri. Warga Surabaya yang mengalami situasi krisis juga ditangani,” katanya.
Tim gabungan tersebut telah menyebarkan informasi pelayanan konseling gratis dengan psikolog. Warga bisa mendaftar melalui WhatsApp maupun telepon, kemudian datang ke lokasi. Pelayanan konseling individual tersebut dibuka pukul 10.00 hingga 16.00.
Misalnya di Unair kemarin, pelayanan berlokasi di laboratorium ruang kasuistik. Tersedia ruangruang konseling yang tertutup untuk menjaga privasi klien yang datang. Beberapa warga pun terlihat memanfaatkan pelayanan tersebut. Termasuk mahasiswa.
Nurul mengungkapkan, untuk situasi krisis seperti ini, setiap orang memberikan respons yang beragam. Misalnya, cemas, panik, takut, dan kekhawatiran berlebihan. ’’Mereka (masyarakat) membutuhkan konseling individual,” ujarnya.
Untuk situasi krisis seperti ini, banyak warga yang bingung mencari tempat untuk bercerita. Pelayanan tersebut menyediakan para psikolog klinis yang bisa diajak berbincang atas kondisi yang dialami warga. ’’Kami berharap kita semua care dengan keluarga maupun tetangga jika ada yang mengalami gejala situasi krisis untuk datang di tempat pelayanan kami,” katanya.
Nurul menyatakan, saat ini sudah banyak psikolog klinis yang terjun mendampingi korban bom bunuh diri. Ada di RS Bhayangkara, RS Bedah Manyar, gereja sekolah St Clara, dan sekolah-sekolah yang membutuhkan konseling. ’’Setiap kepolisian membutuhkan tenaga psikolog klinis, kami kirimkan. Jadi, kami memiliki tenaga ahli yang sangat cukup,” ujarnya.
Dia berharap banyak kelompok yang mengundang psikolog dari tim gabungan Fakultas Psikologi Unair, HIMPSI, dan IPK Jatim. Tim akan mengirimkan beberapa psikolog sesuai kebutuhan. ’’Kebutuhan masyarakat kami fasilitasi, kami atur manajemennya,” ucapnya.
Menurut dia, tidak semua warga saat ini mengalami trauma. Setiap kecemasan yang terjadi belum bisa dikatakan sebagai trauma. ’’Dilihat dulu, kecemasan itu masih dalam kewajaran atau tidak . Kalau sudah tidak wajar, bisa dikatakan trauma,” jelasnya.
Yang terjadi saat ini, lanjut dia, adalah situasi krisis. Ini terjadi di Surabaya, Sidoarjo, bahkan seluruh Indonesia. Karena itulah, untuk mengembalikan situasi krisis menjadi normal dan tenang kembali, dibutuhkan pelayanan sosial masyarakat dengan konseling individual. Pelatihan psikologis pertama pun diberikan kepada guru-guru agar bisa mendampingi murid-murid yang akan masuk sekolah.