Jawa Pos

Data Ulang Penghuni Flat

-

SURABAYA – Wali Kota Tri Rismaharin­i meminta seluruh jajaran untuk waspada. Termasuk kecamatan yang di wilayahnya terdapat flat. Mereka diminta melakukan pendataan ulang sekaligus meningkatk­an pengawasan.

Di Kecamatan Karang Pilang, ada dua flat yang padat. Yakni, Flat Warugunung dan Sumur Welut. Penghuni setiap flat lebih dari 400 orang. Sebagian besar merupakan warga Surabaya.

Camat Karang Pilang Eko Budi Susilo mengatakan sudah mengontak lurah dan ketua RW di lingkungan flat. Mereka diminta memperbaru­i data penghuni di setiap flat. ’’Kami ingin tahu siapa saja yang berada di dua tempat itu,’’ katanya.

Selama ini kelurahan sudah memiliki data yang berisi nama dan jumlah penghuni di flat tersebut. Namun, data itu diyakini mengalami banyak perubahan. Bisa jadi, ada pendatang baru atau penghuni yang pindah ke luar kota.

Eko tidak ingin lengah. Peristiwa ledakan oleh terduga teroris di Flat Wonocolo, Sidoarjo, cukup mengejutka­n. Selama ini teroris tinggal di permukiman. Mereka mengontrak atau indekos di rumah warga. Tapi, kali ini mereka tinggal di flat. Pelaku tindak kejahatan bisa tinggal di mana saja. Karena itu, flat juga harus diperhatik­an. Siapa dan apa status penghuni flat tersebut.

Flat Sumur Welut dibangun pada 2013 di lahan seluas 2,9 hektare. Flat tersebut terdiri atas enam blok. Ukuran itu hampir sama dengan Flat Warugunung. Hanya, Flat Warugunung relatif masih baru.

Sebagian besar penghuni flat merupakan warga Surabaya yang belum memiliki tempat tinggal. Setiap kepala keluarga mendapat jatah satu unit. Fakta di lapangan, ada satu unit flat yang ditempati dua kepala keluarga. Misalnya, orang tua dan anak-menantu.

Dalam setiap flat biasanya ada satu ketua RT. Idealnya, ketua RT memiliki data penghuni di seluruh flat. Tapi, tak jarang ada ketua RT yang sulit mendata warganya. Alasannya, banyak penghuni yang keluar masuk flat. ’’Kali ini, semua ketua RT harus tahu siapa warganya,’’ tegas Eko.

Pengawasan itu juga dikoordina­sikan dengan polisi dan TNI yang bertugas di wilayah tersebut. Kapolsek Karang Pilang Kompol Noerijanto mengatakan, pendataan dan pengawasan terhadap warga dilakukan demi keamanan. Dia meminta warga tidak salah paham. ’’Langkah pemerintah hanya untuk mewujudkan keamanan,’’ katanya.

Ada pihak yang merasa takut dengan ketatnya penjagaan dan pengawasan di masyarakat. Warga menganggap wilayahnya tidak aman sehingga banyak polisi yang berdatanga­n.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia