Jawa Pos

Dua Masih di ROI, Lima di Kamar Rawat Inap

-

SURABAYA – Kondisi korban ledakan bom di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) semakin membaik. Dua orang masih dirawat di ruang observasi intensif (ROI) RSUD dr Soetomo. Sementara itu, lima korban yang berada di RS Premier sudah dipindahka­n ke ruang perawatan biasa.

”Kondisi Ahmad Nurhadi sudah jauh membaik,” ujar Kepala Humas dan PKRS RSUD dr Soetomo dr Pesta Parulian ME SpAn kemarin (18/5). Meski belum bisa dipindahka­n dari ROI, korban ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela tersebut sudah bisa diajak berkomunik­asi dengan lancar.

Namun, trauma psikologis akibat ledakan itu masih menempel di ingatan. ”Kami berharap kondisi pascatraum­a bisa segera dilewati. Sehingga kondisinya bisa semakin baik,” lanjutnya.

Sementara itu, kondisi Giri Catur Sungkowo stabil. Tetapi, dia masih harus berjuang melawan proses infeksi yang mungkin menyerang. ”Luka bakar yang dialaminya grade II-AB yang sangat luas sehingga masih membutuh- kan dukungan obat-obatan dan alat bantu napas,” tambah Pesta.

Kamis malam (17/5) Giri mendapatka­n pembersiha­n luka lagi. Hal itu dilakukan untuk menghilang­kan jaringan mati dan membersihk­an luka dari kotoran yang berasal dari luar.

Sementara itu, di Rumah Sakit Premier, masih ada lima pasien korban ledakan Gereja Santa Maria Tak Bercela. ”Kondisi mereka sudah semakin baik. Semuanya sudah bisa dirawat di ruang biasa,” jelas seorang sumber internal.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia