Jawa Pos

MELESAT DARI KASTA KEEMPAT

-

SPEZIA – Musim 2014–2015 adalah musim paling kelam bagi Parma. Ketika itu, mereka tak hanya menempati posisi juru kunci di klasemen akhir Serie A. Namun, otoritas sepak bola Italia juga menjatuhka­n vonis bangkrut buat tim yang kini bernama Parma Calcio 1913 itu. Imbas keputusan tersebut, Parma harus memulai kompetisi di musim berikutnya dari kasta yang paling rendah.

Ya, sejak 2015–2016, tim yang pernah melahirkan nama-nama besar seperti Gianluigi Buffon, Fabio Cannavaro, dan Gianfranco Zola itu harus bermain di kasta keempat alias Serie D.

Parma pun diprediksi butuh waktu lama untuk bisa kembali ke kasta tertinggi. Namun, Gialloblu –julukan Parma– membuktika­n bahwa mereka layak menjadi bagian Il Sette Magnifico alias The Magnificen­t Seven atau tujuh tim yang menguasai Italia. Ya, Parma hanya butuh tiga tahun untuk kembali ke habitat aslinya.

Proses kembalinya Parma ke kasta tertinggi juga sangat heroik. Mereka hanya butuh satu musim di tiap-tiap divisi untuk promosi. Yakni, sejak Serie D (2015–2016), Serie C (2016–2017), hingga Serie B (2017–2018). Tak heran, penggawa dan fans Parma begitu histeris menyambut comeback mereka ke Serie A. Apalagi, Parma adalah satu-satunyaklu­b yang mampu promosi setiap musimmulai Seri e D hingga Seri e A.

’’Ini mustahil. Tidak ada yang memprediks­i akhir dari kami (di Serie B, Red) bakal seperti ini. Bahkan tidak di mimpi paling liar saya,’’ ungkap kapten Alessandro Lucarelli yang menangis setelah pertanding­an sebagaiman­a dikutip Football Italia.

Kepastian lolosnya Parma juga sangat mendebarka­n. Sebab, kemenangan 2-0 Parma atas tuan rumah Spezia di Stadion Alberto Picco kemarin tidak akan berpengaru­h apa-apa apabila Frosinone di saat bersamaan menang melawan Foggia.

Bila Frosinone menang, merekalah yang akan menemani Empoli promosi ke Serie A tanpa jalur playoff. Sebab, koleksi poin Frosinone menjadi 74. Sementara itu, Parma hanya mengoleksi 72 poin.

Hal tersebut hampir menjadi kenyataan. Sebab, hingga menit ke-88, Frosinone masih unggul 2-1 atas Foggia. Namun, semenit berselang, pemain Foggia Roberto Floriano menyamakan kedudukan dan membuat laga berakhir 2-2.

’’Saat Frosinone unggul 2-1 dan laga hampir usai, rasanya kami hampir mati dan bersiapsia­p untuk playoff. Namun, tidak lama setelah itu kami mendengar riuh sorak Parmagiani (suporter Parma, Red) meski kami tidak tahu apa yang terjadi,’’ ucap Amato Ciciretti, pencetak gol kedua Parma ke gawang Spezia (11’). Gol pertama Parma dilesakkan Fabio Ceravolo (61’).

 ?? SIMONE ARVEDA/EPA’ ?? KAMI KEMBALI: Pemain Parma merayakan sukses meraih tiket promosi ke Serie A setelah mengalahka­n Spezia dengan skor 2-0 di La Spezia kemarin.
SIMONE ARVEDA/EPA’ KAMI KEMBALI: Pemain Parma merayakan sukses meraih tiket promosi ke Serie A setelah mengalahka­n Spezia dengan skor 2-0 di La Spezia kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia