Penerangan Jalan Tidak Rata
SURABAYA – Komisi C DPRD Surabaya menyoroti masalah penerangan jalan umum (PJU) dalam rapat hearing dengan dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau (DKTRH) kemarin (21/5). Berkali-kali warga dan anggota dewan mengusulkan bantuan PJU, tetapi hingga kini belum terealisasi.
’’Saya enggak percaya musrenbang (musyawarah rencana pembangunan, Red). Munyer-munyer tidak berkembang,’’ ujar anggota Komisi C Muchammad Machmud. Warga mengusulkan permintaan bantuan PJU melalui musrenbang sejak lama. Namun, sejumlah jalan di wilayah Surabaya Barat hingga kini masih gelap.
Puncaknya terjadi saat penggerebekan teroris di Manukan. Kondisi jalanan gelap karena lampu penerangan jalan tidak ada. Hasilnya, penggerebekan dilangsungkan dengan penerangan jalan seadanya.
Politikus Demokrat tersebut menambahkan bahwa dirinya sering mengusulkan langsung permintaan warga itu. Namun, DKRTH hanya mencatat usul tersebut. Machmud semakin kecewa saat mengetahui bahwa anggaran PJU banyak menyasar kawasan-kawasan tengah kota yang sudah terang benderang. Menurut dia, pembangunan PJU tidak merata.
Keluhan juga disampaikan politikus PKB Camelia Habibah. Dia juga berkali-kali meminta pemasangan lampu di kawasan wisata religi Ampel. Namun, hingga kini hanya terpasang dua lampu. ’’Jangan-jangan itu cuma dipasang supaya saya enggak protes,’’ paparnya.
Ipong Wisnoe Wardono, Kabid RTH dan PJU DKRTH, berjanji memperhatikan usul dewan. Namun, sistem anggaran tahun ini berbeda dengan tahun lalu. ’’Dulu bapak bisa usulkan, lalu kami tindak lanjuti. Ada alokasi sendiri. Sekarang tidak bisa,’’ jelasnya.
Usul dewan tersebut baru bisa masuk saat ada anggaran sisa lelang. Namun, masyarakat harus menunggu karena penganggarannya melalui proses birokrasi pada APBD perubahan.