Upacara Harlah Pancasila tanpa Napi
SIDOARJO – Upacara peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila di Lapas Kelas II-A Sidoarjo kemarin (1/6) berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu upacara diikuti para tahanan dan narapidana (napi). Tahun ini yang dilibatkan hanya para pegawai lapas.
Tempat upacara pun tak sama. Kemarin upacara dilaksanakan di halaman depan lapas. Sebelumnya, upacara serupa dilakukan di lapangan lapas. Tepatnya di tengahtengah blok warga binaan.
Menurut Kepala Lapas Kelas II-A Sidoarjo Jumadi, rencananya upacara Hari Lahir Pancasila juga melibatkan warga binaan. Bahkan, rencananya para pegawai lapas bergabung dengan para tahanan dan napi selepas upacara. Tujuannya, membacakan sila-sila Pancasila bersama-sama. ’’Kami sudah siapkan 200 warga binaan,’’ katanya.
Ternyata, rencana tersebut batal. Tidak ada pemberitahuan lanjutan dari pusat terkait kegiatan itu. Meski demikian, upacara kemarin tetap berlangsung khidmat. Jumadi yakin warga binaan juga setia pada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Apakah warga binaan tidak diikutkan karena alasan keamanan setelah kasus terorisme mengemuka? Jumadi membantahnya. ’’Tidak ada hubungannya dengan hal itu. Kami upacara di lapangan juga karena tempatnya lebih luas,’’ ungkapnya.
Pernyataan senada disampaikan Pargiyono, kepala Lapas Kelas I Surabaya di Porong. ’’Tidak ada kaitannya dengan situasi sekarang,’’ ujarnya.