Pemeriksaan Kendaraan Harus Kelar Sepekan
Persiapan Angkutan Lebaran Masih Banyak Kekurangan
JAKARTA – Persiapan angkutan mudik dinilai masih banyak kekurangan pada H-10 Lebaran. Hal itu terungkap saat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Bandara Soekarno-Hatta, Terminal Pulo Gebang, dan Stasiun Gambir di Jakarta kemarin (3/6). Dia menginstruksi seluruh jajarannya agar memperbaiki kekurangan tersebut dalam waktu sepekan.
Salah satu yang menjadi sorotan Menhub adalah armada bus yang mengikuti ramp check. Hingga kemarin, ternyata baru 50 persen yang mengikuti pemeriksaan kelaikan kendaraan itu
”Saya minta dalam seminggu bisa melakukan ramp check hingga 70–80 persen,’’ ungkapnya saat berada di Terminal Pulo Gebang.
Merujuk data Kemenhub, tahun ini ada 14 ribu bus yang siap melayani mudik Lebaran. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 10 ribu bus. Budi mengancam, jika tidak lolos uji kelayakan, bus tersebut tidak boleh ikut angkutan mudik. Termasuk bus pariwisata. ”Saya sudah mengirimkan surat ke polda dan pemda. Jika ada bus yang tidak layak uji, silakan dirazia,” katanya.
Ketika ditanya mengenai tarif, Menhub menjamin semuanya masih berada dalam batas wajar. Kemenhub telah memiliki pedoman pengaturan tarif batas atas dan bawah untuk bus ekonomi. Menurut dia, berita mengenai adanya tarif yang tinggi merupakan kabar yang tidak benar. Di sektor kereta api, Menhub memberikan catatan mengenai sistem online ticketing. Menurut dia, karena kapasitas yang kecil, masyarakat sulit memesan tiket pada saat peak season. ”Ini bandwidth-nya harus dilebarkan agar menjadi lebih baik,’’ imbuh Budi.
Sementara itu, pada sektor angkutan udara, mantan Dirut Angkasa Pura II tersebut menyatakan, 75 persen sudah dilakukan ramp check. Untuk pesawat, sudah ada 400 unit yang dilakukan ramp check. ”Saya harapkan berjalan baik. Saya meminta Dirjen Perhubungan Udara untuk segera menyelesaikan 90 pesawat dalam 1–2 hari,” tuturnya.
Bahkan, saat di Bandara Soekarno-Hatta, Budi sempat memastikan kondisi ban pesawat. ”Saya melihat sendiri bannya tidak gundul,” ujarnya. Dia berpesan, para maskapai penerbangan harus sesuai dengan slot time yang diajukan. Bila tidak dijalani, harus disampaikan 24 jam sebelumnya. ”Apabila tidak dilakukan, kita wajibkan untuk menerbangkan. Jika tidak, akan diberi sanksi tertentu,” tambahnya.
Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso yang ditemui dalam kesempatan sama menegaskan, ada kemungkinan kenaikan jumlah penumpang dalam mudik tahun ini. Jumlah penumpang angkutan udara pada Lebaran kali ini diprediksi meningkat hingga 10,78 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Total jumlah penumpang domestik dan internasional diperkirakan menjadi 5.870.823 orang.
Jajaran Ditjen Perhubungan Udara saat ini juga sudah melakukan pengawasan di 36 bandar udara. Selain itu, ada 12 rute penerbangan yang dipelototi karena dari tahun ke tahun jumlah penumpangnya selama Lebaran selalu meningkat. Dua belas rute tersebut adalah dari Jakarta (Bandara Soekarno–Hatta) menuju Balikpapan, Bali, Gorontalo, Jogja, Medan, Manado, Padang, Palembang, Solo, Semarang, Surabaya, dan Makassar. ”Terkait 12 rute penerbangan tersebut, kami pastikan pasokan jumlah kursi pesawat lebih banyak daripada jumlah perkiraan permintaan dari masyarakat,” katanya.