Jawa Pos

Dinas Perhubunga­n Geser Penempatan Pos Terpadu

-

MADIUN – Penempatan pos terpadu di depan Terminal Caruban dianggap tidak efektif. Bertahun-tahun terminal pun tak bisa merangsang penambahan jumlah penumpang karena lebih berfungsi sebagai tempat menaikturu­nkan penumpang bus.

’’Mulai tahun ini, pos terpadu kami geser di Pangsud (Jalan Panglima Sudirman). Persisnya di depan Taman Mejayan Asti,’’ tutur Kabid Lalu Lintas Dishub Kabupaten Madiun Indar Sanyoto.

Pemkab ingin memutus mata rantai penempatan pos terpadu yang bertahunta­hun terbukti tak efektif tersebut. Pos terpadu akan lebih pas ditempatka­n di pusat. Misalnya, Taman Mejayan Asti yang selalu menjadi jujukan dan persinggah­an. ’’Lokasinya lebih strategis,’’ ujar Indar. Dia memastikan, lokasi baru pos terpadu itu tidak berpotensi menjadi biang kemacetan baru. Sebab, pos ditempatka­n di sebelah utara jalan. Di samping pemakaman umum Kelurahan Krajan, Mejayan.

Sementara itu, areal parkir selatan jalan dikhususka­n untuk kendaraan operasiona­l. Misalnya, derek, crane, ambulans, dan kendaraan patwal.

’’Mobil operasiona­l itu tidak makan banyak tempat,’’ ucap Indar.

Para personel di pos itu pun bakal stand by 24 jam. Empat personel dishub bakal ditempatka­n di sana.

Mereka didukung 2 anggota satpol PP, 6 polisi, serta petugas badan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri (bakesbangp­oldagri) serta dinas kesehatan (dinkes). ’’Ada 15 personel yang menempati pos di setiap sif,’’ jelas Indar.

Rencananya, pos terpadu itu didirikan pada H-7 hingga H+7 Lebaran. Dishub sudah memiliki prediksi puncak arus mudik Lebaran tahun ini.

Diperkirak­an, kepadatan arus baru terjadi pada H-2 Lebaran. Puncak arus balik diprediksi maksimal H+3 Lebaran. Sebab, pada 21 Juni nanti, seluruh karyawan mulai masuk kerja.

’’Sudah kami prediksi untuk menyiapkan rekayasa lalu lintas jika diperlukan,’’ terangnya.

Dishub juga sudah memetakan titik kemacetan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia