Akhirnya Melalui Penunjukan Langsung
Penyelesaian Proyek Block Rail Depan Royal Plaza
SURABAYA – Pemkot memastikan bakal melakukan penunjukan langsung (PL) proyek pembangunan block rail lintasan kereta api (KA) di depan Royal Plaza. Keputusan itu diambil pemkot setelah lelang proyek senilai Rp 450 juta tersebut selalu gagal.
Rencana PL itu disampaikan Wali Kota Tri Rismaharini kemarin. Risma menyebut keputusan PL diambil karena lelang proyek sudah dilakukan tiga kali. Namun, belum ada yang mendaftar.
Sebenarnya, sejak lelang kedua gagal, pemkot berinisiatif melakukan PL. Aturan itu, menurut Risma, sudah sah secara hukum. Namun, saat itu pemkot ingin kembali memastikan. ’’Untuk itu dilelang sampai tiga kali,’’ katanya.
Terkait dengan proyek block rail tersebut, Risma mengatakan bahwa pemkot sudah meminta bantuan kepada PT KAI. Termasuk spesifikasi bahan bangunan dan total anggaran yang dibutuhkan untuk menuntaskan proyek tersebut.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Gatut Sutiyatmoko menjelaskan, seluruh rencana anggaran biaya (RAB) sudah diberikan ke pemkot. Yang pertama, RAB sudah diberikan awal tahun ini, tetapi dikembalikan kembali oleh pemkot. Alasannya, tidak ada tanda tangan penanggung jawab dari unit jalan rel dan jembatan.
RAB dengan tanda tangan sudah dikirim lagi ke pemkot dua bulan lalu. Gatut menuturkan, proyek block rail tersebut memang seharusnya segera diselesaikan pemkot. Sebab, di lokasi itu terjadi penyempitan jalur akibat
pemasangan pembatas. Sebab, block rail belum dibangun.
Gatut mengatakan, pemasangan block rail memang sangat penting di setiap simpang jalan yang dilalui rel kereta api. Pemasangan block rail akan membuat jalan kukuh. Tidak goyah. ’’Sebenarnya diaspal langsung bisa. Tapi memang kurang kuat,’’ paparnya.
Terkait dengan pemasangan
block rail itu, Gatut menyarankan Pemkot Surabaya agar berkoordinasi dengan PT KAI. Khususnya terkait vendor yang biasanya mengerjakan proyek
block rail.
’’Kalau butuh vendor yang mampu menangani proyek block rail, PT KAI ada. Tentu sifatnya saran,’’ ucap Gatut saat mengetahui bahwa lelang pemkot sudah tiga kali gagal dan akan dilakukan PL. Dalam permasalahan tersebut, intinya ada dalam komunikasi kedua pihak.
Meski begitu, Gatut menegaskan bahwa proyek pengerjaan block rail di depan Royal Plaza tidak bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. Proyek pembangunan baru bisa dilangsungkan setelah 26 Juni. Setelah masa angkutan Lebaran rampung.
Kemacetan di sekitar lintasan rel Royal Plaza memang terjadi setiap hari. Puncak kemacetan berlangsung saat pagi dan sore. Ketika para pekerja berangkat dan pulang. Maklum, dari tujuh jalur Jalan Ahmad Yani, kendaraan bertemu dan menumpuk di sekitar rel KA yang hanya sekitar tiga jalur.
Dari pantauan pukul 16.25 kemarin, lalu lintas dari arah Jalan Wonokromo menuju ke Jalan Ahmad Yani terpantau padat. Suasana tampak ruwet saat traffic light menuju Jalan Ahmad Yani– Jetis Kulon berwarna hijau.
Kendaraan dari arah frontage road (FR) Ahmad Yani Siwalankerto menuju ke Jalan Raya Wonokromo masih terus melaju. Meski traffic light berwarna merah. Kondisi itu membuat kendaraan yang melaju dari Stasiun Wonokromo membunyikan klakson berkali-kali. Saling bersahutan. Beberapa pengendara juga sempat adu mulut ketika terjadi keruwetan.
Kalau butuh vendor yang mampu menangani proyek block rail, PT KAI ada. Tentu sifatnya saran,’’
GATUT SUTIYATMOKO Manajer Humas PT KAI Daop 8