Aksi Tuntut Remunerasi yang Adil
Bentuk Tim Baru, Plt Direktur RSU Haji Tampung Aspirasi
SURABAYA – Ratusan karyawan RSU Haji melakukan aksi unjuk rasa damai kemarin (4/6). Berlokasi di halaman upacara, perwakilan karyawan yang berasal dari berbagai unit itu menyampaikan aspirasi terkait dengan remunerasi. Mereka menilai bahwa pembagian remunerasi selama ini tidak adil.
’’Selama lima tahun ini, kami melihat tidak ada keadilan dalam pembagian imbalan jasa,’’ ujar dr Wiwid Samsulhadi SpPd, koordinator lapangan unjuk rasa. Para karyawan yang memberikan pelayanan lebih banyak tidak mendapatkan remunerasi yang sesuai. Bahkan, tidak jarang nilainya lebih kecil daripada mereka yang memberikan pelayanan lebih sedikit.
Tidak adanya transparansi dalam pembagian remunerasi itu membuat mereka semakin kecewa dan menuntut agar tim remunerasi yang sekarang diganti formasi baru. ’’Aspirasi ini sudah kami sampaikan Februari lalu. Tetapi, belum ada tindak lanjut yang sesuai,’’ tutur Wiwid. Negosiasi tersebut sempat menemui kesepakatan pada Mei lalu.
Plt Direktur RSU Haji dr Kohar Hari Santoso SpAn berjanji mengganti tim remunerasi satu minggu setelah akreditasi pada pertengahan Mei. Para karyawan pun setuju dan sepakat untuk berfokus pada penilaian akreditasi yang akan dilaksanakan di rumah sakit milik pemprov tersebut. Namun, hingga minggu kedua, kesepakatan itu belum juga terwujud. ’’Karena itu, hari ini kami turun langsung agar aspirasi bisa lebih didengar,’’ tambahnya.
Setelah apel pagi, 500 orang yang ingin menyampaikan aspirasi bertahan di lapangan. Sisanya memilih untuk kembali ke pos tugas dan melayani pasien. Hal itu mengakibatkan pelayanan sedikit terganggu selama kurang lebih satu jam. Sebab, di beberapa tempat pelayanan, petugasnya ikut unjuk rasa.
Pukul 07.45, Kohar bersama perwakilan pengunjuk rasa pun berdiskusi. Selama tiga puluh menit berdiskusi, kesepakatan akhirnya tercapai. ’’Aspirasi mereka sudah kami terima (bentuk tim remunerasi baru, Red). Hari ini (kemarin, Red) kami meminta setiap unit untuk memasukkan namanya ke Wadir Umum dan Keuangan,” jelas Kohar, dokter yang juga menjabat kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur tersebut.
Hari ini nama-nama tersebut dipasang di papan pengumuman untuk dilakukan uji publik melalui voting oleh seluruh karyawan. Apakah nama itu dinilai sudah representatif atau belum. Jika sudah terpilih dan dinilai representatif bagi para karyawan, tim remunerasi baru langsung dibentuk. Karyawan pun meminta SK tentang tim baru itu dikeluarkan pada Kamis, 7 Juni.