Belajar tentang Kampung Lawas Maspati
SURABAYA – Field trip memang menyenangkan. Terlebih bagi anakanak. Itulah yang terlihat saat para siswa SD Kristen Logos melangsungkan field trip ke Kampung Lawas Maspati kemarin (4/6).
Mayvelin Kenzie, misalnya. Siswa kelas I SD Kristen Logos itu begitu senang diajak beraktivitas membuat bros dari kertas daur ulang bersama kakak karang taruna di Kampung Lawas Maspati. Renaningtyas, salah satu guru di sekolah di Simpang Dukuh itu, mengatakan bahwa bukan hanya siswa kelas I yang melaksanakan field trip. Para siswa kelas II juga ikut serta. Total ada 38 siswa yang hadir dalam kegiatan itu. ’’Minimal enam bulan sekali kami ajak siswa field trip,’’ paparnya.
Tema field trip kemarin adalah Mengenal Lingkungan Sekitar. Hal itu disesuaikan dengan tema pembelajaran di semester II. Rena menyebut Kampung Lawas Maspati sudah banyak dikenal masyarakat. Kampungnya hijau serta banyak tanaman dan nilai edukasinya. ’’Kampungnya juga dekat di sekitar kita,’’ paparnya.
Melalui kunjungan ke kampung di kawasan Kecamatan Bubutan itu, Rena berharap para siswa bisa belajar tentang komunitas, kebersamaan masyarakat, dan alam. ’’Belajar lingkungan dan komunitas yang lain dari sekolah. Supaya anak-anak juga bersosialisasi,’’ tuturnya.
Kemarin para siswa mengunjungi Rumah 1907. Rumah yang dibangun pada 1907 itu pernah menjadi markas tentara. Pada zaman Belanda, rumah tersebut berfungsi sebagai tempat pertemuan pemuda Surabaya. Terutama pemuda kampung Maspati dan sekitarnya. Mereka bertemu untuk menyusun strategi peperangan 10 November.