Jawa Pos

Pengin Bercocok Tanam, Tinggal Ambil Bibit

-

SURABAYA – Ada bibit gratis bagi warga yang gemar bercocok tanam. Bibit itu disediakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya. Namun, masih banyak yang belum mengetahui program tersebut.

”Syaratnya cuma membawa KTP. Asal KTP Surabaya, akan kami beri,” ujar Kepala DKPP Surabaya Joestamadj­i. Selama ini kebanyakan pemohon bibit tersebut berasal dari instansi. Mulai sekolah hingga puskesmas. Tanaman-tanaman itu juga dikirim ke dinas-dinas hingga balai kota sebagai hiasan.

Joestamadj­i mengatakan bahwa warga bisa langsung membawa pulang bibit dalam polybag apabila persediaan masih ada. Yang paling banyak ditanam ialah bibit cabai, terong, sawi, dan kangkung. Ada juga buahbuahan seperti matoa, jambu, dan mangga. Tetapi, jumlahnya terbatas.

Joestamadj­i menerangka­n, produksi bibit-bibit tersebut dilakukan setiap hari. DKPP memiliki beberapa kebun pembibitan yang tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Salah satunya

berada di Karah.

DKPP memanfaatk­an lahan aset pemkot yang tidak digunakan. Tanah di pinggir jalan raya tersebut berisi banyak tanaman yang baru berusia 1–2 bulan. Yang siap dipanen kemarin adalah sawi. Tanaman cabai terlihat belum berbunga. Ada juga buah labu yang masih berbunga.

Menurut mantan kepala dinas pendapatan itu, budaya bercocok tanam warga Surabaya tergolong tinggi. Ada yang menanam sendiri di rumah, ada juga yang mengelola taman toga di RT masing-masing. Daripada membeli bibit mahal, dia mempersila­kan warga datang untuk mengajukan daftar tanaman yang dibutuhkan.

Syaratnya cuma membawa KTP. Asal KTP Surabaya, akan kami beri.”

JOESTAMADJ­I

Kepala DKPP

Surabaya

 ?? SALMAN MUHIDDIN/JAWA POS ?? SIAP PANEN: Choiri, petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Surabaya, menyiramka­n pupuk daun di taman bibit Karah.
SALMAN MUHIDDIN/JAWA POS SIAP PANEN: Choiri, petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Surabaya, menyiramka­n pupuk daun di taman bibit Karah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia