Jawa Pos

H-3 Lebaran, Pertigaan Mengkreng Lengang

-

NGANJUK – Pengoperas­ian ruas tol Kertosono–Wilangan untuk arus mudik Lebaran mampu mengurai kemacetan di jalur arteri. Meski sempat terjadi kepadatan di jembatan Wilangan Senin (11/6), pada H-3 Lebaran kemarin (12/6) arus lalu lintas relatif lancar. Bahkan, di pertigaan Mengkreng yang biasanya terjadi kemacetan kemarin terlihat lengang.

Pantauan koran ini kemarin menyebutka­n, jalur di wilayah Kertosono yang biasanya dipadati kendaraan dari arah Surabaya terlihat masih lancar. Penumpukan kendaraan hanya terjadi di dekat pintu lintasan kereta api (KA).

Meski demikian, hanya beberapa menit setelah KA lewat arus lalu lintas kembali lancar. Terkait kondisi jalur arteri yang terbebas dari macet, Kasatlanta­s Polres Nganjuk AKP A.M. Ridho Ariefianto membenarka­n. Ridho mengungkap­kan, pada siang hari, arus lalu lintas relatif lancar.

’’Pada siang hari, banyak kendaraan yang lewat tol fungsional,’’ kata Ridho.

Kondisi berbeda terlihat pada malam hari. Penutupan ruas tol fungsional Kertosono–Wilangan menyebabka­n kendaraan hanya bisa menggunaka­n jalur arteri. Karena itu, pada malam hari, arus lalu lintas cenderung padat.

Meski demikian, lalu lintas dari arah Surabaya menuju Solo maupun sebaliknya tidak sampai macet. ’’Padat, tapi tidak macet,” lanjut Ridho, lantas mengungkap­kan bahwa satlantas sudah menyiagaka­n personel untuk berjaga selama 24 jam di titik-titik rawan macet.

Sementara itu, seperti halnya jalur arteri yang terlihat lengang hingga H-3 Lebaran kemarin, pemandanga­n serupa juga terlihat di tol fungsional. Tol sepanjang 38,8 kilometer tersebut belum juga dipadati kendaraan. Berbeda dengan ruas tol lain yang mulai dipadati pemudik.

Saat koran ini mengunjung­i

rest area di Desa Sambirejo, Kecamatan Tanjungano­m, sekitar pukul 14.00 kemarin, hanya ada beberapa kendaraan pemudik yang berhenti. Para pemudik terlihat beristirah­at di tiga warung yang ada di sana.

Yuli Astuti, 37, asal Surabaya, mengeluhka­n fasilitas di rest area yang masih minim. ’’Lokasi parkirnya sempit. Toiletnya juga sedikit,’’ ucap Yuli tentang toilet

mobile yang ada di sana.

Perempuan berkerudun­g itu mempertany­akan keberadaan bengkel untuk mengecek kendaraan pemudik. ’’Tidak ada bengkel. Kalau mogok, gimana?’’ lanjutnya, lantas meminta pengelola tol melengkapi rest area dengan bengkel kendaraan saat arus balik nanti.

Meski ada beberapa kekurangan, Yuli menyatakan senang dengan dioperasik­annya ruas Kertosono– Wilangan. Menutut dia, tol tersebut mampu memangkas jarak tempuh Surabaya–Nganjuk.

’’Biasanya, kalau Lebaran begini, bisa enam jam. Sekarang hanya 2,5 jam,’’ ungkap dia, lantas mencontohk­an kemacetan parah di pertigaan Mengkreng.

Ridho yang dimintai konfirmasi tentang fasilitas di rest area menjelaska­n, itu menjadi tanggung jawab pelaksana proyek dan Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Meski demikian, Ridho menyatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan mobil derek jika ada yang mogok di tol.

Bagaimana jika ada kendaraan yang rusak? Ridho mengatakan, pengelola tol akan memanggilk­an tukang servis kendaraan. ’’Memang tidak ada bengkel, tetapi tukang servis sudah disiapkan,’’ terang Ridho.

 ?? REKIAN/JAWA POS RADAR NGANJUK ?? LANCAR: Jembatan Kertosono yang biasanya dipadati kendaraan dari arah Surabaya dan Solo hingga kemarin masih terlihat lengang. Tidak ada antrean kendaraan yang biasa terjadi di sana saat arus mudik dan balik Lebaran.
REKIAN/JAWA POS RADAR NGANJUK LANCAR: Jembatan Kertosono yang biasanya dipadati kendaraan dari arah Surabaya dan Solo hingga kemarin masih terlihat lengang. Tidak ada antrean kendaraan yang biasa terjadi di sana saat arus mudik dan balik Lebaran.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia