Sepuluh Layanan Baru untuk Jamaah Haji
JAKARTA – Selalu ada yang baru soal layanan haji. Tahun ini ada sepuluh layanan baru yang bisa dinikmati para jamaah haji Indonesia.
Sepuluh layanan baru itu menjadi salah satu tema yang dibahas dalam rapat evaluasi Kementerian Agama (Kemenag) di kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah Selasa (12/6). Rapat itu dipimpin langsung oleh Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin.
Menag memaparkan, di antara kesepuluh inovasi baru itu, yang pertama adalah rekam biometri jamaah bisa dilakukan di semua embarkasi haji di Indonesia. ”Inovasi itu akan memotong antrean dan masa tunggu saat pemeriksaan imigrasi jamaah di bandara Madinah maupun Jeddah,” jelas Menag. Inovasi lain, sistem sewa akomodasi satu musim penuh di Madinah. Selama ini, sistem sewa seperti itu hanya diterapkan di Makkah. Di Madinah, sewa akomodasi dilakukan secara blocking time. Mulai tahun ini, 52,02 persen jamaah akan ditempatkan di 32 hotel yang disewa satu musim penuh. Artinya, hotel menjadi hak jamaah Indonesia secara penuh, tidak dibagi dengan negara lain. Dengan begitu, pemindahan jamaah dari Madinah ke Makkah atau sebaliknya dapat dilakukan dengan nyaman. ”Tidak perlu lagi khawatir dengan masalah batas waktu tinggal di hotel seperti pada sistem blocking time,” tutur Menag.
Terakhir atau inovasi kesepuluh, Kemenag membentuk tim pertolongan pertama pada jamaah haji (P3JH). Tim itu terdiri atas petugas layanan umum yang memiliki kemampuan medis.
”Sepuluh inovasi ini merupakan upaya pemerintah untuk terus meningkatkan pelayanan. Harapannya, jamaah bisa beribadah dengan tenang, memperoleh kemabruran, serta kembali ke tanah air dalam kondisi sehat,” ucap Menag.