Jawa Pos

Tinggal Otak Pembunuhan Yang Belum Tertangkap

-

SURABAYA – Upaya polisi untuk mengungkap kasus pembunuhan Agung Pribadi di Apartemen Educity, Mulyorejo, tinggal selangkah lagi. Tiga di antara empat tersangka sudah ditangkap dan dibui. Sisa satu lagi. Yakni, otak pembunuhan itu, Aridhy Alary Rudi alias Haji Ridhy.

Tersangka paling anyar yang ditangkap Unit Resmob Polrestabe­s Surabaya adalah Ryan Hidayat. Pria 24 tahun itu dibekuk petugas dini hari kemarin (12/6) di kawasan Camplong, Sampang.

Ryan merupakan kaki tangan Haji Ridhy. Saat pembunuhan, dia punya peran besar. Sebab, tersangka itulah yang menyediaka­n salah satu sarana pembunuhan. Ryan ditugasi Haji Ridhy untuk membeli linggis besi.

Pelaku dihadirkan saat rilis dengan kondisi setengah malu. Ryan tak berani menatap sorot kamera sama sekali J

’’Ini yang paling dekat dengan pelaku,” kata Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Sudamiran. Polisi menangkapn­ya pukul 00.05. Penyelidik­an yang menghabisk­an waktu dua hari itu akhirnya berhasil setelah polisi mendapatka­n identifika­si valid. Ryan ternyata kerap mengaji di musala di depan rumahnya. ’’Dua hari penyamaran untuk mencari alamat dan wajah yang valid,” kata Sudamiran.

Saat Ryan keluar dari musala, polisi segera mencidukny­a. Senter diarahkan ke wajah Ryan. Mukanya identik dengan lembaran hasil print identifika­si CCTV (closed circuit television) Apartemen Educity. Penangkapa­n itu berlangsun­g senyap. Ryan segera dibawa menuju Mapolresta­bes Surabaya.

Di tengah perjalanan, para reserse mengintero­gasi nya. Ryan sempat tidak mengakui perbuatann­ya. Namun, setelah polisi memperliha­tkan rekaman CCTV, dia tak bisa mengelak. Dia lantas bercerita panjang lebar soal kedekatann­ya dengan Haji Ridhy.

Sehari-hari, R ya n diketahui bekerja sebagai tukang servis A C( airconditi­oner) di S u raba ya. Dia indekos di kawasan Pagesangan Timur, Jambangan, Surabaya. Peran Ryan dalam kasus tersebut cukup vital. Sebab, dia memegangi kaki Agung saat Imam S ya fi’i, tersangka lain, memukuli korban dengan linggis besi. Dia secara bersama-sama menyeret korban ke dalam kamar mandi.

Kanitresmo­b Polrestabe­s Surabaya Iptu Bimasakti menyatakan, pengakuan Ryan yang pertama justru menjadi titik awal kecurigaan polisi. Sebab, dia mengaku mengepel lantai yang penuh ceceran darah saja. Ryan awalnya ngeyel tak ikut andil apaapa terkait tewasnya Agung.

Setelah didesak, Ryan akhirnya mengakui telah membeli alat maut yang menghabisi nyawa Agung. ’’Dia membeli di pinggir jalan itu. Potongan besi yang ada ulirnya,” beber Bimasakti.

Sudamiran meminta Haji Ridhy segera menyerahka­n diri kepada polisi. Dia juga menunjukka­n foto pelaku utama itu kepada media untuk disebarlua­skan. Mantan Kasubdit III Tipikor Ditreskrim­sus Polda Jatim tersebut mengancam bertindak tegas jika Haji Ridhy melawan saat anggotanya menemukan persembuny­iannya. ’’Jangan coba-coba lari atau kami tindak tegas,” katanya.

 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ?? RILIS KASUS: Petugas satreskrim polrestabe­s melepas sarung kepala tersangka pembunuhan Agung, dua dari kiri, Imam Syafi’i, Ryan Hidayat, dan Supandi kemarin.
HANUNG HAMBARA/JAWA POS RILIS KASUS: Petugas satreskrim polrestabe­s melepas sarung kepala tersangka pembunuhan Agung, dua dari kiri, Imam Syafi’i, Ryan Hidayat, dan Supandi kemarin.
 ??  ??
 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ?? DALAM PENCARIAN: Kasatreskr­im Polrestabe­s AKBP Sudamiran memperliha­tkan foto Haji Ridhy, otak pembunuhan Agung.
HANUNG HAMBARA/JAWA POS DALAM PENCARIAN: Kasatreskr­im Polrestabe­s AKBP Sudamiran memperliha­tkan foto Haji Ridhy, otak pembunuhan Agung.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia