Bahas Reog Cemandi, Raih Terbaik Se-Sidoarjo
SIDOARJO – Pada Lebaran kali ini, Rolis Awang Widodo mendapat kado spesial. Dia berhasil menjadi juara I lomba penulisan lokal konten tentang Sidoarjo yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo. Itu diraih berkat tulisannya yang berjudul Reog Cemandi Kesenian Pinggiran Kebanggaan Sidoarjo.
’’Sehabis Lebaran nanti pembagian hadiahnya,’’ ujar guru SDN Geluran 1 itu kemarin. Bukan tanpa alasan Rolis mengupas reog Cemandi. Dia melihat banyak sisi menarik dari kesenian tersebut. Pertama, reog khas Kecamatan Sedati itu ada sejak 1922. ’’Bahkan, dulu juga digunakan untuk mengusir penjajah Belanda,’’ terang Rolis.
Reog Cemandi juga berbeda dengan reog lainnya. ’’Tidak ada dua sosok warok dan gemblak yang mendominasi dalam pertunjukan,’’ terangnya. Selain itu, tidak ada hiasan bulu merak di topengnya seperti pada reog Ponorogo. Alat musiknya sederhana. Yakni, hanya terdiri atas angklung dan gendang. Pemainnya sebelas orang. Perinciannya, 2 penari yang memakai topeng banongan lanang dan banongan wadon, 6 penabuh gendang, serta 3 pemain angklung.
Rolis menjadikannya sebagai konten artikel karena sekaligus ingin mengenalkan reog Cemandi. ’’Harapannya, bisa masuk kurikulum sekolah biar lestari,’’ tuturnya. Apalagi, saat ini hanya ada satu komunitas yang memainkan kesenian tersebut. Padahal, menurut dia, kesenian itu kaya akan nilai.