Gempa Rusak 111 Rumah, 4 Tempat Ibadah, dan 1 Sekolah
Berskala 4,8 SR, Guncang 2 Kecamatan di Sumenep
SUMENEP – Misrawi sedang berada di rumahnya di Dusun Banno, Desa Bulaan, Kecamatan Batu Putih, ketika tubuhnya terhuyung karena merasakan tiga getaran. Kemudian, dia mendengar teriakan warga. Banyak yang berhamburan ke luar rumah
Belum sempat turut ke luar rumah, dia tertimpa reruntuhan bangunan. Lalu tak sadarkan diri. ’’Saya dengar ada yang teriak gempa bumi, terus saya lari. Lalu, ada yang menimpa punggung saya. Kemudian, saya sadar sudah di luar rumah,’’ ujarnya kemarin (14/6).
Mat Satun, 40, salah seorang tetangga Misrawi, mengaku merasakan hal yang sama. Rumah Mat Satun mengalami kerusakan yang cukup parah. Untung, saat terjadi gempa, dia dan keluarganya sedang berkumpul di halaman rumah.
’’Waktu ada getaran itu saya dan keluarga di halaman. Kejadiannya hanya sekitar 5 detik, tapi dinding rumah langsung ambruk. Anak saya kemudian teriak gempa bumi, lalu semua orang teriak sama,’’ ungkapnya.
Gempa bumi dengan kekuatan 4,8 skala Richter (SR) terjadi di wilayah Kabupaten Sumenep. Akibatnya, sekitar 111 rumah warga, 4 tempat ibadah, dan 1 sekolah di dua kecamatan rusak.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Madura (JPRM), setidaknya ada dua kecamatan yang terdampak kerusakan gempa bumi pada Rabu malam (13/6). Dua kecamatan tersebut adalah Batuputih dan Dasuk.
Kerusakan terparah terjadi di Desa Bulaan, Kecamatan Batuputih, Sumenep. Data desa setempat menunjukkan, setidaknya ada 95 rumah warga rusak berat dan ringan akibat gempa. Selain itu, 3 masjid dan 1 bangunan taman kanak-kanak (TK) rusak parah. Selain merusak bangunan, gempa mengakibatkan enam warga Desa Bulaan mengalami luka.
Kepala Desa Bulaan, Kecamatan Batuputih, Sumenep, Nintras menerangkan, pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap korban dampak gempa. Sampai saat ini, warga masih memilih berada di luar rumah.
’’Sampai sekarang warga masih takut masuk rumah. Mereka khawatir ada gempa susulan,’’ terangnya.
Menurut dia, sampai saat ini bantuan dari berbagai pihak sudah berdatangan ke lokasi gempa. Kemudian, pihaknya juga sudah mengusulkan bantuan perbaikan rumah, sekolah, dan tempat ibadah yang rusak ke Pemkab Sumenep.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep Abd. Rahman Riadi mengatakan bahwa pihaknya juga sudah menurunkan tim untuk membantu para korban bencana.
’’Bencana ini adalah gempa bumi pertama di Sumenep. Sebelumnya belum pernah ada bencana serupa,’’ ujarnya.