Siaga di 110, Utama Pantau CCTV-Medsos
Melihat Aktivitas di Command Center Sidoarjo-Gresik
Keberadaan command center penting untuk memantau kondisi sebuah wilayah. Di Sidoarjo dan Gresik, hanya sarana milik polresta yang beroperasi. Sayang, masih banyak yang iseng menggunakan line khusus tindak emergency tersebut.
TAK tampak keriuhan di ruangan Quick Response Center (QRC) Polresta Sidoarjo kemarin. Sejumlah petugas berkonsentrasi memantau layar LCD di dinding dan layar komputer. Berjaga-jaga apabila laporan yang dikirim warga muncul di layar. ”Belum ada laporan hari ini,” terang Bripda Nanda Ari, salah seorang yang bertugas di QRC, kemarin (14/6).
Selama awal Ramadan, ada berjibun laporan yang masuk. Mulai kasus pencurian, judi, sabung ayam, hingga togel. Masyarakat yang resah menghubungi petugas di nomor 110. Setelah menerima laporan, petugas bergegas menuju lokasi. Namun, ada sejumlah hal yang kerap menguji kesabaran Nanda. Yakni, telepon jail. ”Saluran telepon 110 kan tak berbayar. Sering dibuat mainan anak-anak yang usil,” lanjutnya. Meski demikian, dia tetap merespons seluruh laporan masyarakat dengan serius.
Kabag Ops Polresta Sidoarjo Kompol Edi Santoso menyatakan, pada Operasi Ketupat Semeru 2018, ada 464 personel yang disiagakan. Sebanyak sembilan petugas yang bertugas di QRC. Mereka dibagi menjadi tiga regu dan beroperasi penuh. ”Memantau dan menerima laporan 24 jam penuh,” terang pria 51 tahun tersebut. Ada 27 titik yang terpantau oleh kamera closed circuit television (CCTV). Puluhan kamera itu terpasang di seantero wilayah Kota Delta. Memantau titik-titik rawan macet dan kriminal.
Selain melihat CCTV dan telepon yang masuk, petugas QRC memantau laporan dari berbagai media sosial (medsos). Mulai Twitter, Facebook, Instagram, hingga WhatsApp. Yang terbaru, petugas juga meluncurkan aplikasi digital security sistem semeru D-S3 yang dapat diunduh di Playstore. Aplikasi itu baru di-launching bulan lalu.
Dalam aplikasi tersebut, masyarakat bisa mendapatkan informasi apa pun tentang layanan kepolisian. Sekaligus dapat melaporkan perkara apa saja. ’’Bahkan untuk melaporkan kejadian pidana atau kriminalitas di sekitar juga bisa,’’ terang Edi.
QRC juga berfungsi menghimpun seluruh informasi tentang Operasi Ketupat Semeru 2018. Berdasar catatan petugas, H-2 menjadi puncak arus mudik bagi para pengguna transportasi bus. Total terdapat 1.379 pemudik yang menggunakan bus. ’’Terjadi peningkatan. Tahun lalu hanya berjumlah 654 orang,’’ imbuhnya.