Kasus Pencurian Terbanyak Dilaporkan

MASYARAKAT yang hendak pulang ke kampung halaman sebaiknya berhati-hati. Pintu rumah dan pagar harus dipastikan terkunci. Tujuannya, mengantisipasi adanya tindak kejahatan selama ditinggal mudik.

Selama Ramadan sudah ada 16 laporan yang masuk ke Polres Gresik. Sebanyak 14 di antaranya merupakan kasus pencurian. Baik pencurian dengan kekerasan maupun pencurian biasa. Kasatreskrim Polres Gresik AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo menyatakan, kasus kejahatan banyak terjadi menjelang Idul Fitri. Saat hari H kasus yang dilaporkan justru menurun. ’’Tapi harus tetap waspada,’’ tuturnya kemarin (14/6).

Polres Gresik membuka layanan pengaduan 24 jam. Tiga anggota akan berjaga setiap pagi hingga sore. Untuk malam, hanya ada dua anggota yang piket. Laporan masyarakat tetap ditampung. Alumnus Akpol 2009 itu menyatakan, semua laporan yang masuk akan diproses.

Laporan yang diterima anggota piket di sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) akan diteruskan ke satuan atau unit yang berwenang. Misalnya, kasus pencurian. Laporan akan diteruskan ke unit pidana umum (pidum) atau unit pidana tertentu. Bergantung jenis pencurian atau barang yang dicuri.

Andaru mengatakan, jumlah laporan yang masuk selama Ramadan 2018 cenderung lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Meski demikian, anggotanya tetap disiagakan. ’’Langkahlangkah pencegahan perlu dilakukan,’’ jelasnya.

Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro menuturkan, anggota Tim Black Panther rutin berpatroli. Tujuannya, mempersempit ruang gerak para penjahat. Alumnus Akpol 1998 itu berharap masyarakat tidak segan melaporkan setiap tindak kejahatan. Selain layanan pengaduan di SPKT, polres memiliki aplikasi Go Sigap yang bisa diakses kapan pun dan di mana pun.

Aplikasi tersebut bisa dipakai untuk melaporkan suatu kejadian atau tindak kejahatan. Masyarakat tidak perlu repot-repot datang ke polres untuk membuat laporan. ’’Laporan yang masuk melalui Go Sigap tetap ditindaklanjuti,’’ paparnya.