Bentuk Komunitas untuk Majukan Pendidikan Sidoarjo
Arum Hayuning Pangestuti, Wakil Sidoarjo Peserta Global Goals Model United Nation 2018
Esainya tentang pendidikan di Afghanistan mengantarnya ke Malaysia untuk mengikuti diskusi bersama perwakilan dari negara lain. Kini dia membentuk komunitas yang juga fokus meningkatkan kualitas pendidikan di Sidoarjo.
FIRMA ZUHDI AL FAUZI
USIANYA 19 tahun. Meski begitu, Arum Hayuning Pangestuti sudah memiliki pemikiran untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Berkat pemikirannya tersebut, dara kelahiran Sidoarjo, 16 Oktober 1999, itu diundang PBB untuk bergabung dalam forum Global Goals Model United Nation (MUN) 2018 di Malaysia April lalu.
Saat membahas Global Goals MUN, ingatan Arum menerawang ketika dirinya berjuang mengikuti forum bergengsi tersebut. ’’Kami dari 30 negara awalnya apply dulu untuk ikut forum itu,’’ ujar perempuan yang tinggal di Kecamatan Candi tersebut. Forum itu mengumpulkan 1.000 delegasi generasi muda dari 30 negara yang memiliki ’’keresahan’’ yang sama terhadap kondisi dunia sekarang.
’’Esai saya lolos dari 4.000 applicant. Akhirnya, tergabunglah di forum ini secara formal di Kuala Lumpur,’’ tuturnya. Di sana Arum berkesempatan untuk bertemu dengan rekan-rekan baru dari negara lain.
Juga, mendapat kesempatan untuk diskusi khusus dengan narasumbernarasumber ahli. ’’Membahas solusi terhadap permasalahan di dunia untuk mencapai 17 global goals. Di antaranya, mengenai edukasi, kesehatan, hingga air bersih,’’ jelas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut.
Arum juga berkesempatan menyampaikan esainya. Dalam esainya, Arum mengangkat keresahan pendidikan di Afghanistan dari beberapa sudut pandang. Misalnya, situasi peperangan yang tidak kunjung reda hingga kebudayaan yang berpengaruh terhadap pemahaman pendidikan yang hanya dienyam kaum laki-laki. ’’Saya jadi wakil Indonesia yang juga concern dengan pendidikan di dunia, mewakili keaktifan pemuda kritissolutif,’’ tuturnya.
Arum menyebut banyak sekali anak muda Indonesia yang ingin melakukan perubahan dan berperan aktif terhadap perbaikan serta kemajuan Indonesia dan dunia. ’’Termasuk saya,’’ katanya. Namun, keterbatasan ruang gerak untuk menyerap ilmu serupa dalam kegiatan semacam itu masih jadi kendala. ’’Karena itu, saya ingin menjadi perantara pengetahuan dari Global Goals MUN 2018 kepada anak muda Indonesia lainnya, khususnya Jawa timur dan Sidoarjo,’’ jelasnya.
Caranya, aktif di organisasi-organisasi kepemudaan. Arum aktif di lebih dari lima organisasi kepemudaan dan sosial. Di antaranya, Berbagi Itu Indah Community, Berkah Keluarga Yatim, dan Paguyuban Remaja Peduli AIDS Sidoarjo. Dia membuat forum-forum diskusi di sana. Terbaru, Arum sedang mempersiapkan pembentukan perkumpulan anak muda bersama pemuda Sidoarjo. Tujuannya, membuat komunitas yang peduli terhadap kualitas pendidikan di Sidoarjo. ’’Konsepnya semacam mengumpulkan perwakilan tiap komunitas untuk bisa mengevaluasi atau berinovasi terhadap kegiatan pendidikan ke depannya,’’ paparnya.