Mengenal Serum untuk Kulit Wajah
Serum masuk dalam salah satu langkah penting dalam skin care regime ala Korea. Diklaim bisa lebih efektif mengatasi berbagai masalah kulit. Benarkah?
Setetes Bikin Cantik MEMAKAI krim pagi, malam, tabir surya, dan facial wash saja sudah bikin kulit terasa cukup sehat. Apalagi jika ditambah tetesan serum setiap hari. Ukurannya boleh kecil. Tapi, serum punya kandungan bahan aktif berkonsentrasi tinggi yang menumpas berbagai jenis masalah kulit wajah. Misalnya, vitamin C, hyaluronic acid, hingga retinol. Bahkan, belakangan ini sedang ngehit serum yang mencantumkan komposisi utamanya pada label produk. Magnesium ascorbyl, alpha arbutin, hingga niacinamide. Bahan-bahan itu diklaim mampu bekerja sebagai anti-oksidan, anti-aging, melembapkan, hingga mencerahkan. Menurut dr Rosita Sari Sutanto M. Biomed SpKK, serum tak hanya bekerja di permukaan kulit. ’’Bahan aktifnya masuk sampai ke lapisan epidermis dan dermis. Konsentrasinya lebih pekat dan tinggi,’’ kata dokter di Erha Clinic Surabaya tersebut. Banyak yang mengira serum sama dengan toner dan essence. Padahal, tiga jenis skin care itu memiliki fungsi yang sangat berbeda. Serum berfungsi membantu menyelesaikan masalah kulit wajah secara spesifik. Sedangkan toner digunakan untuk menyeimbangkan pH kulit wajah. ’’Saat memakai facial wash, sering kali pH kulit berubah. Nah, toner itu berfungsi mengembalikan keseimbangannya,’’ jelas Rosita. Sedangkan essence bermanfaat untuk menyiapkan atau mengondisikan kulit wajah dengan optimal. Dengan begitu, kulit mampu menyerap nutrisi dari serangkaian skin care secara efektif. ’’Dibandingkan serum, essence ini lebih ringan,’’ kata Rosita. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memilih serum adalah mengenali jenis kulit. Jika jenis kulit kering, cari serum yang sifatnya menghidrasi. Saran Rosita, serum itu bisa dikombinasikan dengan vitamin C sebagai antioksidan yang sekaligus punya fungsi mencerahkan. Serum juga dibutuhkan jenis kulit berminyak. ’’Berminyak tidak berarti kulit sudah lembap dan tak perlu serum,’’ kata Rosita. Pilih yang bertekstur ringan dan tidak lengket. Sebaliknya, dia kurang menyarankan penggunaan serum untuk wajah yang sedang berjerawat. ’’Terutama jika jerawat meradang. Tapi, kalau hanya satu karena hormonal, tidak apa-apa,’’ ujarnya. Jika masih berjerawat, sebaiknya fokus sembuhkan dulu jerawatnya. Sebab, mayoritas serum mengandung anti-oksidan yang biasanya malah memperberat jerawat. Konsultasi dulu dengan dokter kulit untuk penanganan yang tepat. Sama dengan skin care lainnya, hasil kerja serum tak bisa didapat secara instan. Menurut Rosita, hasilnya bertahap. ’’Nggak bisa 1–2 hari. Berdasar uji klinis yang kami lakukan, bisa empat pekan. Tapi, pasti ada perbedaan antara kulit yang menggunakan serum dan yang tidak,’’ katanya.