Antisipasi Arus Balik, Siap Gratiskan Tol
GELOMBANG arus balik diperkirakan terjadi mulai hari ini (18/6) hingga besok (19/6). Menurut anggota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, Sabtu malam (16/6) sebenarnya sudah ada pergerakan pemudik yang kembali dari daerah menuju Jakarta dan sekitarnya. ”Mereka sengaja balik lebih cepat dari daerah untuk antisipasi puncak arus balik,” ujarnya kemarin (17/6)
Djoko mengatakan, dengan banyaknya alternatif hari untuk kembali ke kota, beban arus balik tahun ini tidak terkonsentrasi pada satu atau dua hari saja. Namun, dia berharap polisi maupun pengelola jalan tol tetap mengantisipasi adanya potensi kemacetan di jalan tol maupun non-tol.
Secara umum, Djoko menilai penyelenggaraan mudik Lebaran tahun ini tergolong lancar. Meski begitu, tetap ada sejumlah catatan sebagai bahan evaluasi mudik tahun depan. Dia mengatakan, rata-rata waktu perjalanan tahun ini lebih cepat daripada sebelumnya. Pemicunya antara lain penambahan kapasitas infrastruktur jalan tol maupun jalan non-tol.
Djoko berharap tahun depan rata-rata waktu tempuh bisa lebih cepat lagi. Sebab, seluruh ruas tol yang tahun ini masih berstatus fungsional tahun depan sudah berfungsi normal dan berbayar. Jika tahun depan tidak ada kendala berarti, pemerintah bisa memasang target rata-rata waktu tempuh saat mudik Lebaran. Perjalanan sampai Jawa Timur dibuat rata-rata 20 jam. Sedangkan yang sampai Jawa Tengah ditarget sekitar 15 jam.
Untuk m e maksimal kan pemanfaatan jalan non-tol, Djoko berharap pemerintah lebih serius membangun jalur pantai selatan. Kualitas jalan pantai selatan harus se pantai utara( pantura ).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi titik kepadatan saat balik terjadi di tempat istirahat atau rest area. Untuk itu, pihaknya telah melakukan beberapa langkah antisipasi guna mengelola rest area. ”Pengelolaan juga dilakukan di tol. Misalnya dengan sistem contraflow, memberikan jalan alternatif, dan penggratisan tol. Nanti diserahkan ke Korlantas untuk kebijakannya,” terang dia kemarin.
Selain itu, Kemenhub menerbitkan larangan truk sumbu tiga untuk melintas pada 19–20 Juni. Larangan lewat tersebut hanya khusus untuk tol Jakarta–Cikampek dan Jakarta–Merak. Imbauan itu disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi kemarin. ”Imbauan ini berlaku sejak 19 Juni 2018 pukul 12.00 WIB sampai 20 Juni 2018 pukul 24.00 WIB,” kata Budi. Bagi para pengemudi angkutan barang, lanjut dia, ruas jalan arteri nasional masih dapat dilintasi.
Di sektor perkeretaapian, Direktur Jenderal Perkeretaapian Zul- fikri melakukan tinjauan lapangan di lintas Cirebon–Jakarta. Di tiap daop dan divre telah disiagakan kereta-kereta tambahan. Baik KA ekonomi, bisnis, eksekutif, maupun KA lokal guna mengantisipasi lonjakan calon penumpang.
Zulfikri juga memastikan bahwa calon penumpang KA memperoleh pelayanan prima saat di stasiun maupun selama perjalanan. ”Kami ada regulasi standar pelayanan minimal (SPM) angkutan kereta,” ucapnya. Untuk memberikan rasa aman, baik di stasiun maupun kereta, kerja sama juga dilakukan dengan aparat dari Polri dan TNI.