Setelah Lebaran, Waspada Penyakit Langganan
Setelah sebulan penuh berpuasa, sudah selayaknya Lebaran Idul Fitri dirayakan. Selain mudik, tradisi masyarakat Indonesia saat Lebaran adalah mengonsumsi beraneka ragam makanan. Mulai opor, rendang, hingga gulai. Namun, segala yang berlebihan tentu tak baik. Wartawan Jawa Pos Ferlynda Putri sempat berbincang dengan Menteri Kesehatan Nila Moeloek terkait risiko kesehatan pasca-Lebaran.
Setelah Lebaran, apa biasanya penyakit yang sering muncul?
Ada berbagai penyakit yang biasanya muncul setelah Lebaran. Kolesterol naik, yang punya diabetes meningkat, hipertensi tinggi. Diare juga banyak. Semua itu karena faktor makanan. Ini memang yang paling utama. Biasanya, banyak yang lupa diri dan menyantap apa saja yang enak saat Lebaran.
Kedua, penyakit terkait bepergian. Yang paling sering terjadi adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan atas). Tentu saja, penyebabnya adalah debu saat bepergian.
Bagaimana cara mengantisipasinya?
Untuk makanan, ingat slogan ’’isi piringku” yang dikeluarkan Kemenkes. Harus memperhatikan sayur, buah, lauk, dan karbohidrat. Jangan terlalu banyak makan. Kalau bisa, setelah Lebaran, puasa lagi.
Berarti soal gaya hidup?
Benar. Pada intinya adalah keseimbangan dan mengerti betul pola makan diri. Seseorang yang punya potensi diabetes tinggi sebaiknya menghindari makanan berkadar gula tinggi. Begitu pula dengan hipertensi. Hindari makanan yang menjadi pencetusnya. Intinya, tahu tentang kesehatan diri dan tidak memakan yang menjadi pemicu gangguan kesehatannya.
Ketika Lebaran, banyak orang yang melakukan aktivitas bepergian jarak jauh seperti mudik. Apa yang harus dipersiapkan?
Saat bepergian jauh, harus tahu kalau diri sendiri dan anggota keluarga yang dibawa dalam keadaan sehat. Usahakan untuk mengatur stres di jalan. Stresnya dikurangi. Jangan berantem kalau macet. Perhatikan juga istirahatnya. Untuk mobil, harus istirahat setiap berkendara empat jam. Kalau menggunakan motor, ya dua jam. Bisa dengan senam peregangan. Jangan minum minuman penambah energi. Jangan lupa pakai masker juga. Kalau mata kering, bisa ditetesi air mata buatan.