Jawa Pos

Melawan Potensi Kejutan

-

SOCHI – ini, negara debutan mampu meredam Lionel Messi dkk.

Nah, bayang-bayang kejutan tersebut kini menghantui Hazard dkk dapi Panama di

Fisht Olympic Stadium, Sochi, malam nanti WIB (siaran langsung Trans TV pukul 22.00 WIB). ”Di Piala Dunia ini, tak ada yang tahu siapa mereka (Panama). Begitu juga kami. Itu bakal membuat langkah kami tak akan dah,” ucap winger Belgia Dries Mertens seperti dikutip situs resmi Federasi Sepak Bola Belgia (KBVB). Mertens bisa berpijak dari histori De Rode Duivels. Sejak era modern Piala Dunia, cuma tiga kali Belgia pernah berhadapan dengan negara-negara debutan. Dan, hanya sekali mereka takluk. Itu terjadi pada matchday terakhir fase grup Piala Dunia 1994. Kala itu Belgia tumbang 0-1 dari Arab Saudi yang berstatus debutan.

Dua debutan lainnya berhasil mereka taklukkan. Yakni, menghajar El Salvador di Piala Dunia 1970 dengan tiga gol tanpa balas. Lalu, Iraq yang jadi anak baru dalam Piala Dunia 1986 pun ditekuk 2-1.

”Ini Piala Dunia, yang semua tim bisa mengejutka­n. Mereka punya sesuatu yang menjadi kekuatan meruntuhka­n negaranega­ra dominan seperti kami. Lihat Islandia dan kami harap saat melawan Panama kami memainkan permainan kami sendiri, bukan didikte lawan,” kata pemain Napoli itu. Dengan nama-nama pemain yang tak terdeteksi radar, Panama punya kekuatan dari movement cepat yang dipadu dengan penguasaan bola di area defense lawan. Selain itu, Roman Torres dkk punya kelebihan dari kekuatan fisik. Alasan itu pula yang jadi alasan KBVB mengagenda­kan laga uji coba lawan Kosta Rika pada 12 Juni lalu. Hasilnya, Tycos –julukan Kosta Rika– mampu mereka libas dengan skor cukup telak, 4-1! Tapi, Roberto Martinez sebagai juru racik taktik Belgia memilih merendah.

Apalagi, Panama punya prestasi apik di kualifikas­i. Ingat, Panamalah yang menyisihka­n Amerika Serikat (AS) dari Piala Dunia. Padahal, AS merupakan langganan lolos dari zona CONCACAF. ”Panama ini tim yang butuh respek tinggi. Lupakan soal nama besar, mereka punya pemain-pemain yang bertipe petarung, mentalitas baja, dan pesaing,” ungkap Martinez seperti dikutip RTL.

ma anak asuh Hernan Dario Gomez, sebaliknya dengan Panama.

Dari 23 pemain yang dibawa Gomez ke Rusia, ada dua anak muda yang masih aktif jadi penggawa KAA Gent II, skuad lapis kedua klub Belgian Pro League KAA Gent. Yaitu: Ricardo Avila dan Jose Luis Rodriguez. Keduanya tentu paham soal gaya bermain beberapa pemain Belgia yang berlaga di kompetisi domestik.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia