Jawa Pos

Gas Pol setelah Libur Lebaran

-

Asian Games 2018 kurang dua bulan lagi. Perbaikan prestasi terus dilakukan para atlet menjelang multievent terbesar seAsia itu. Meski begitu, beberapa cabang olahraga masih memiliki kendala.

SAAT ini pemusatan latihan nasional sudah memasuki fase prakompeti­si. Intensitas dan kualitas latihan semakin tinggi. Jadwal training camp dan tryout menjadi agenda wajib yang diikuti demi meraih medali Asian Games 2018 Agustus nanti.

Cabor yang masih menjanjika­n adalah angkat besi. Dua medali emas berpotensi diraih dari Sri Wahyuni Agustiani di kelas 48 kg putri dan Eko Yuli Irawan di kelas 62 kg putra. Pada tes angkatan 24 Mei lalu, Yuni sukses memenuhi target angkatan 205 kg. Perinciann­ya, snatch 89 kg dan clean and jerk 116 kg.

Angkatan tersebut melebihi total angkatan Yuni ketika berlaga di Olimpiade 2016 Rio. Yakni, seberat 192 kg dengan perincian snatch 85 kg dan clean and jerk 107 kg. Raihan lifter kelahiran Bandung itu juga sudah melebihi angkatan jawara Olimpiade 2016 asal Thailand Sopita Tanasan dengan 200 kg.

Sementara itu, Eko mampu mengangkat total beban 310 kg dengan perincian snatch 136 kg dan clean and jerk 172. Meski begitu, berat badan Eko masih berada di angka 66 kg. Tergolong overweight untuk kelas 62 kg. Dia memanfaatk­an momen sebulan puasa untuk menunjang program dietnya.

’’Meski sudah sesuai target, masih harus memerlukan maintenanc­e latihan dan asupan makanan yang harus dijaga. Supaya tidak kelebihan berat badan setelah Lebaran,’’ tutur pelatih angkat besi Supeni. Sebab, PB PABBSI akan menggelar seleksi nasional untuk pembentuka­n tim inti Asian Games 28 Juni nanti.

Cabor panahan juga diharapkan mampu menyumbang satu medali emas dari nomor mix team recurve. Namun, dari empat kali tryout yang diikuti, tim panahan Merah Putih belum menunjukka­n hasil yang cukup memuaskan. Tidak ada satu pun medali emas yang diraih.

Duet Riau Ega Agatha/Diananda Choirunisa hanya mampu meraih dua medali perak dan satu perunggu dari tiga turnamen internasio­nal. Dua perak berasal dari invitation tournament Asian Games Februari dan Asian Cup, Bangkok, 2–9 Maret lalu. Satu perunggu diraih pada Archery World Cup Shanghai 23–29 April.

Kondisi tersebut ditanggapi santai oleh pelatih kepala Denny Trisjanto. Menurut dia, meski belum mendapat emas, skor perolehan anak didiknya meningkat setiap turnamen. ’’Tryout terakhir di AWC Turki memang gagal dapat medali. Tapi, lihat skornya meningkat. Artinya progres skor dan memang kami arahkan peak perform anak-anak saat Asian Games,’’ katanya.

Denny juga berusaha realistis. Juara dunia panahan saat ini adalah Korea Selatan. Cukup sulit memang. ’’Tapi, target dari pemerintah seperti itu. Kami harus berusaha. Kalau gagal, anggaran PP Perpani berikutnya bisa dipangkas. Saya tidak mau itu terjadi,’’ terangnya.

Skuad inti panahan terbentuk sejak 15 April. Dari semula 12 pemanah, tim pelatih menambah empat atlet. Masing-masing dua atlet untuk divisi recurve dan compound.

 ?? MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS ?? TERUS BERLATIH: Tim lari estafet 4 x 100 meter putri, dari kiri, Jeany Nuraini, Yuliana, Tyas Murtinings­ih, dan Lusiana Satriani pada sesi latihan pagi di Stadion Madya, Senayan, Jakarta (13/6).
MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS TERUS BERLATIH: Tim lari estafet 4 x 100 meter putri, dari kiri, Jeany Nuraini, Yuliana, Tyas Murtinings­ih, dan Lusiana Satriani pada sesi latihan pagi di Stadion Madya, Senayan, Jakarta (13/6).
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia