Jawa Pos

Pemkot Kurangi Jam Kerja Operator 112

-

SURABAYA – Kerja operator Command Center 112 terkesan sepele. Hanya duduk di depan layar komputer, menerima laporan, dan berkoordin­asi dengan tim di lapangan. Namun, hal tersebut menjadi pekerjaan berat karena dilakukan selama delapan jam nonstop.

”Terlalu lama, akhirnya di jam terakhir sering mbeleyot,” ujar Kepala Badan Penanggula­ngan Bencana dan Perlindung­an Masyarakat (BPB Linmas) Surabaya Edi Kristijant­o kemarin (17/6).

Edi menerangka­n, terlalu lama di depan layar komputer memang menguras energi. Karena itu, setelah dievaluasi, wali kota memerintah­kan jam kerja operator dikurangi.

Semula ada tiga sif jaga. Sif pertama dimulai pukul 06.00. Petugas bergantian setiap delapan jam. Namun, jam kerja tersebut dianggap terlalu berat. Pemkot pun menambah satu sif jaga. Setiap petugas hanya bekerja selama enam jam dalam sehari.

Edi mengatakan, saat ini sudah semakin banyak warga yang aktif melaporkan setiap kejadian darurat ke CC112. Mulai kecelakaan, kebakaran, hingga laporan hewan liar. Dengan begitu, penguatan di CC112 sangat diperlukan.

Ada enam monitor pemantau tambahan yang kemarin terlihat sudah terpasang.

Ada petugas baru yang diambil dari satpol PP, BPB linmas, dishub, dan PMK. Namun, mereka belum bisa menerima laporan karena pengadaan perangkat elektronik belum tuntas. ”Untuk sementara mereka belajar dulu sambil memantau CCTV,” jelas Edi. Saat ini ada 18 unit komputer pemantau dengan masing-masing satu operator. Di setiap komputer, disediakan lima orang untuk mengisi empat sif karena setiap hari ada satu petugas yang libur. Jadi, saat ini jumlah operator 112 mencapai 90 orang. Hal itu jelas jauh lebih banyak jika dibandingk­an dengan saat CC112 dibuka dua tahun lalu, 26 Juli 2016. Sebab, saat itu hanya ada enam unit komputer.

Salah seorang operator CC112 Muhammad Ardiansyah Putra Panjaitan menjelaska­n, penambahan personel dan penguranga­n jam kerja sangat membantu petugas. Pada momen-momen tertentu, jumlah laporan yang masuk bisa menumpuk. Karena itu, tidak semua telepon yang masuk bisa diterima. Misalnya, saat kejadian bom sebelum Ramadan lalu. ”Sekarang semakin banyak yang tahu manfaat 112 itu bagaimana,” jelasnya.

Namun, terkadang laporan yang masuk sedikit. Misalnya, saat Lebaran kali ini. Lantaran banyak warga Surabaya yang mudik, laporan otomatis berkurang. Laporan hanya didominasi kecelakaan dan kebakaran alang-alang.

 ?? SALMAN MUHIDDIN/JAWA POS ?? DIPERLUAS: Petugas baru CC112 sudah mulai bekerja menerima laporan warga.
SALMAN MUHIDDIN/JAWA POS DIPERLUAS: Petugas baru CC112 sudah mulai bekerja menerima laporan warga.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia