Tol Cikampek Satu Arah, Nagreg Buka Tutup
Baru 25 Persen Pemudik yang Balik ke Jakarta
JAKARTA – Berbagai rekayasa lalu lintas diberlakukan saat puncak arus balik Lebaran 2018. Di jalan tol dilakukan one way atau satu arah dari Tegal hingga ke Cawang berjarak 294 kilometer. Lalu, di sekitar Nagreg, Jalan Limbangan, dan Jalan Nanggeleng, dilakukan sistem buka tutup lebih dari lima kali
J
Kabagops Korlantas Polri Kombespol Benyamin menyatakan, di jalan tol fungsional Salatiga– Kartasura, tepatnya di Jembatan Kali Kenteng, ada kepadatan kendaraan. Petugas langsung melakukan pengalihan jalur. ”Kecepatan kendaraan sekitar 10 kilometer per jam, maka petugas mengeluarkan arus kendaraan ke (arah) Boyolali,” ujarnya.
Hingga ke Semarang, lalu lintas arus balik tidak mengalami masalah. Mulai tersendat di Jembatan Kali Kuto, Kendal, yang membuat petugas mengalihkan jalur ke jalan pantai utara (pantura). ”Ini sore tadi ya, pengalihannya pukul 15.00,” ucapnya kemarin.
Sekitar pukul 15.30, dilakukan rekayasa lalu lintas berupa one way atau satu arah dari kilometer 53 hingga ke Cawang. ”Namun, secara bertahap akan terus ditambah one way ini, dari arah Jakarta hingga Semarang. Bergantung volume kendaraan,” paparnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin sore.
Namun, sekitar pukul 19.00, rekayasa satu arah dipastikan bertambah. Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa mengatakan, penambahan jarak satu arah telah dilakukan dari pintu tol Kertasari, Tegal, hingga Cawang. ”Kami tambah ya,” ujarnya.
Untuk di sekitar Nagreg, tepatnya Jalan Limbangan–Nanggeleng, memang terjadi kemacetan cukup panjang. Laporan petugas menyebutkan, hingga pukul 14.00 telah dilakukan sistem buka tutup lima kali. ”Kemungkinan besar sistem buka tutup ini akan diberlakukan hingga malam hari,” ujarnya.
Yang pasti, tujuan utamanya menguras kendaraan yang berasal dari Jawa Tengah. Benyamin mengatakan, sejak di Purwokerto juga ada pengalihan arus kendaraan ke Slawi. ”Sehingga tidak menumpuk semua di satu jalan,” tuturnya.
Sementara itu, General Manager (GM) PT Jasa Marga Cabang Jakarta–Cikampek Raddy Riadi Lukman mengungkapkan, saat
one way ke arah Jakarta, semua
mobile reader atau pembaca kartu tol dipergunakan secara maksimal di exit toll Cikarang Utama (Cikarut). Alat tersebut dibawa petugas yang berada di depan gerbang tol keluar sehingga kapasitas transaksi di gardu bisa bertambah.
”Terbukti, saat pemberlakuan
one way, antrean di Cikarut hanya 5 sampai 15 kendaraan,” ujar Raddy kepada Jawa Pos kemarin. Sekitar pukul 13.00, pengelola tol Jakarta– Cikampek sudah menyiapkan one way untuk diberlakukan pada sore harinya. Sebab, lalu lintas yang mengarah ke Jakarta mencapai puluhan ribu kendaraan.
Jasa Marga memprediksi jumlah kendaraan yang melintasi Cikarut kemarin mencapai 110.400 kendaraan. Sedangkan pada Senin (18/6) awalnya diprediksi ada 99.500 kendaraan. Namun, jumlah kendaraan yang melewati Cikarut ternyata melebihi prediksi. Mencapai 116.104 kendaraan. ”Sepertinya banyak pengguna jalan yang menghindari prediksi puncak arus balik pertama H+4 yang sudah disosialisasikan dengan mempercepat kepulangannya menjadi H+2,” ujarnya.
Raddy memperkirakan masih ada puncak balik susulan karena libur masih panjang. Dia menyebutkan, mungkin pada H+8 (24/6) masih berpotensi terjadi puncak balik karena akhir libur anak sekolah. Diperkirakan, ada 109.500 kendaraan yang akan melintas.
Kepala Posko Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Kemenhub Arif Toha mengatakan, masih 25 persen pemudik yang terdeteksi bergerak kembali ke Jakarta pada H+2 Lebaran. Dari rekaman Kemenhub, sekitar 1,7 juta kendaraan meninggalkan Jakarta pada periode Lebaran. ”Itu berarti masih ada 75 persen lagi atau sekitar 1,2 juta kendaraan yang akan balik ke Jakarta pada tanggal 20 dan 21 nanti,” ucapnya kemarin.