Harus Jalan 1 Km, Tertahan 1,5 Jam
ARGENTINA memilih bermarkas di Bronnitsy, kota kecil yang berjarak sekitar 70 km dari Moskow. Perjalanan menuju ke sana memakan waktu hampir dua jam. Beruntung, pemandangan indah di kanan kiri jalan membuat perjalanan terasa nyaman.
Memasuki pusat kota Bronnitsy, suasana sepak bola begitu terasa. Beragam ucapan selamat datang dalam bahasa Rusia terpampang di sudutsudut kota. Tampaknya, warga setempat menyiapkan sambutan khusus kepada Lionel Messi dkk yang memilih Bronnitsy sebagai markas selama Piala Dunia 2018.
Kamp timnas Argentina berada persis di pinggir sungai. Penjagaannya ekstraketat. Beberapa polisi berjaga di gerbang pertama. Hanya yang berkepentingan dan memiliki ID card yang boleh masuk. Suporter atau warga biasa dilarang masuk.
Wartawan yang mau masuk pun diperiksa sangat ketat. Namanya dicatat. Semua barang bawaan digeledah. Setelah oke, baru boleh melenggang. Dari gerbang itu, masih harus berjalan sekitar 1 km menuju lapangan tempat latihan. Karena skuad Argentina menetapkan latihan tertutup, wartawan harus menunggu di luar. Tidak bisa mengintip. Sebab, sekeliling lapangan ditutup terpal setinggi tiga meter. Benarbenar tertutup.
Wartawan baru boleh masuk pada 15 menit terakhir. Sambil menunggu, satu per satu wartawan kembali harus melewati pemeriksaan keamanan. Kali ini lebih teliti. Isi tas dibongkar. Barangbarang seperti parfum dan yang mencurigakan disita. Ada petugas khusus yang memindai wartawan dengan metal detector.
Prosedur keamanan itu sangat memakan waktu. Padahal, ada sekitar 150 wartawan yang datang. Yang sudah lolos security check juga masih harus menunggu di luar pintu masuk. Tidak sebentar. 15 menit berlalu. 30 menit. 50 menit. Bahkan, sampai wartawan menunggu satu jam, petugas tidak kunjung membuka gerbang. Antrean masih mengular. Akhirnya, setelah sekitar 1,5 jam tertahan, wartawan boleh masuk.
’’Ini sangat konyol. Tidak masuk akal. Saya pernah ke tempat latihan Portugal. Pemeriksaan juga ketat, tapi semua berjalan sangat mulus. Tidak seperti ini,’’ kata Jens Marx, jurnalis Deutsche PresseAgentur, Jerman. Cristian Pavon didaulat Gabriel Mercado dan setelah dalam jumpa pers mewakili Argentina dan jawaban latihan. Semua pertanyaan
Spanyol. Tidak ada menggunakan bahasa lainnya. bahasa Inggris atau penerjemah dalam menit terakhir. Alhasil,