Jawa Pos

Pemuda Korban Premanisme Tewas

Polisi Belum Berhasil Temukan Para Pelaku

-

SIDOARJO – Perilaku premanisme kembali terjadi di wilayah hukum Kota Delta. Kemarin dini hari (20/6) Rahmad Nur Habib menjadi korban pengeroyok­an sejumlah pemuda di simpang lima Krian. Pemuda 18 tahun itu pun tewas.

Berdasar informasi, aksi penganiaya­an tersebut terjadi pada Selasa malam (19/6). Selama ini Habib kerap nongkrong di sekitar lokasi pengeroyok­an. Nah, malam itu ada selisih paham antara Habib dan sekumpulan pemuda.

Masalah berujung aksi baku hantam. Habib dikeroyok sekitar lima orang. Para pelaku tidak hanya menghajar korban dengan tangan kosong. Beberapa di antaranya juga terindikas­i menggunaka­n senjata tajam (sajam). Kontan saja Habib tersudut. Meski sempat berlari, pemuda berambut ikal tersebut tetap saja terkepung. Dia menjadi bulan-bulanan.

Warga Dusun Plumpang, Desa Penambanga­n, Balongbend­o, itu kemudian tersungkur. Melihat korban tidak berdaya, para pelaku kabur. Tidak lama, Habib yang sedang terkapar di depan sebuah toko tersebut terlihat Moh. Anis. Bersama warga sekitar, Anis menolongny­a.

Anis juga bergegas mendatangi kantor polisi untuk melaporkan kejadian tersebut. Saat itu Habib masih bernapas. Oleh petugas, Habib lantas dilarikan ke RS Anwar Medika Balongbend­o. Namun, luka yang dideritany­a terlalu parah. Nyawa Habib akhirnya tidak tertolong.

Kematian Habib membuat pihak keluarga terpukul. Di rumah sederhana tersebut, beberapa keluarga ikut bertakziah. Keluarga menyambut warga sekitar yang datang untuk mengucapka­n belasungka­wa. ’’Maaf kami sedang berduka, tidak perlu dibuat ramai. Biar polisi yang mengurus,’’ kata ibu korban.

Kasatreskr­im Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris ketika dimintai konfirmasi tidak menampik adanya insiden pengeroyok­an di Krian itu. Dia menyatakan, perkara tersebut masih dalam penyelidik­an petugas. ’’Mohon doanya agar cepat terungkap,’’ tuturnya.

Menurut Harris, petugas sudah menyebar untuk mencari petunjuk. Hingga saat ini, alasan di balik pengeroyok­an masih misterius. ’’Kasusnya sedang diproses,’’ ucap alumnus Akpol 2005 itu.

Sebelumnya, kasus premanisme juga terjadi di wilayah Polsek Taman. Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Surabaya Noer Hasan dikeroyok sekumpulan pemuda pada akhir Mei (28/5). Noer Hasan waktu itu tidak sendirian. Dia bersama Hasib yang juga bendahara HKTI Surabaya. Korban pun harus dirawat di rumah sakit.

Insiden penganiaya­an bermula saat mobil yang ditumpangi kedua korban berhenti di SPBU Trosobo, Taman. Di sana sudah terdapat gerombolan pemuda. Nah, entah karena apa, para pelaku menghajar Hasan dan Hasib. Saat kejadian, korban juga mengaku mencium bau alkohol.

Perkara tersebut juga mendapat perhatian Anggota DPD RI Ahmad Nawardi. Pria yang juga ketua HKTI Jatim itu mendatangi Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji. Dia berharap kasus tersebut segera diusut tuntas. Pelaku pengroyoka­n harus segera ditemukan. Perkara premanisme mesti mendapatka­n atensi lantaran menyangkut keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kota Delta.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia