Jawa Pos

Jaga Rekor Sempurna

-

PORTUGAL akan sangat riskan jika masih bertumpu kepada Cristiano Ronaldo. Sebab, Ronaldo punya catatan yang kurang bagus di fase knockout Piala Dunia. Sejak partisipas­inya di Piala Dunia 2006 Jerman, Ronaldo sulit mencetak gol di fase knockout. (dra/c10/bas)

Performa Ronaldo di Fase Knockout

Fase Knockout

SOCHI – Uruguay adalah kontestan babak 16 besar yang paling sempurna. Parametern­ya, tim berjuluk La Celeste itu berhasil sapu bersih alias selalu menang di fase grup. Mereka juga tak pernah kebobolan. Apakah catatan sempurna tersebut masih terjaga di fase

knockout?

Ujian berat menghadang Uruguay di babak 16 besar dini hari nanti WIB. Mereka harus menghadapi Portugal di Fisht pic Stadium (siaran langsung Trans TV pukul 01.00 WIB).

Pelatih Portugal Fernando Santos mengatakan sudah memiliki strategi buat menodai catatan sempurna La Celeste. Demi ambisi tersebut, dia tak peduli jika banyak yang menuding Portugal nanti bermain pragmatis alias mengabaika­n sepak bola indah dan hanya berfokus mencari kemenangan. ”Saya tak paham dengan ide orangorang soal sebuah tim yang mengalami kekalahan justru menghadirk­an permainan yang apik. Pernyataan itu membuat saya bingung,” tutur Santos seperti dikutip

ESPN kemarin.

Cristiano Ronaldo yang sudah mengoleksi empat gol tetap menjadi andalan untuk mendobrak benteng Uruguay. Santos sadar bahwa Ronaldo bakal menghadapi hadangan dua palang pintu Uruguay. Yakni, Diego Godin dan Jose Maria menez. Tapi, keduanya bukan lawan yang asing bagi Ronaldo. Mereka sering bertemu di La Liga. Seperti diketahui, Godin dan menez adalah duet lini pertahanan Atletico Madrid.

Sebaliknya, di kubu Uruguay, bomber Luis Suarez juga akan menemui musuh lamanya. Suarez yang berkostum Barcelona sejak 2014 bakal berjumpa Pepe, eks bek Real Madrid.

Komposisi lini pertahanan Portugal yang didominasi bek-bek gaek bisa melicinkan jalan Cavani dan Suarez untuk membombard­ir gawang Portugal. Perlu diketahui, Pepe saat ini sudah berusia 34 tahun. Jose Fonte yang menjadi partnernya juga sebaya dengan Pepe. Bahkan, Bruno Alves sudah berusia 36 tahun. Alves pun tercatat sebagai pemain tertua di skuad Portugal.

Meski demikian, Alves kepada Sports Mole mengaku tak minder dengan predator-predator Uruguay. ”Tak ada pertanding­an yang mudah di Piala Dunia ini. Kita sudah lihat bagaimana Jerman sang juara bertahan kalah dan tersisih,” kata Alves.

Spirit yang sama ditunjukka­n skuad Uruguay. Mereka siap menghadang laju Ronaldo. Hal itu disampaika­n bek Uruguay Sebastian Coates. Namun, Coates menegaskan bahwa Portugal tak hanya bertumpu kepada Ronaldo. Kebetulan, Coates bermain untuk klub Portugal Sporting Lisbon. Jadi, dia tahu kualitas pemain-pemain Selecao das Quinas.

”Ronaldo memang berstatus pemain top dunia saat ini. Namun, kami akan memperlaku­kan dia seperti pemain lain. Sebab, kami bersiap untuk bertemu tim (Portugal, Red) dan bukan individu (Ronaldo, Red),” ujar Coates.

Kabar gembira bagi Portugal. Fernando Santos sudah bisa menurunkan Joao Moutinho sejak menit awal. Karena alasan kebugaran, gelandang AS Monaco itu hanya tampil sebagai pengganti ketika Portugal melawan Iran di matchday terakhir grup B. Dia baru masuk pada menit ke-84. Sebaliknya, Ricardo Quaresma yang mencetak gol ke gawang Iran, kemungkina­n disimpan di bangku cadangan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia