Jawa Pos

Kompetisi Hoki Piala Wali Kota Sepi

-

SURABAYA – Kejuaraan hoki Piala Wali Kota XI Surabaya di lapangan Dharmawang­sa dibuka kemarin sore (29/6). Tak ada seremoni meriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Yang main pun hanya dua tim. Klub Dharmawang­sa dan Sixteen.

Hal itu terjadi karena konflik antara Federasi Hoki Indonesia (FHI) Jatim dan Pemkot Surabaya belum tuntas. Kejuaraan nasional tersebut pun terpaksa diikuti klub-klub internal Surabaya. Selama ini FHI Jatim tidak memberikan rekomendas­i bagi daerah lain untuk datang. Itu adalah buntut pengusiran atlet Jatim yang berlatih di lapangan Dharmawang­sa pada November 2017

Salah satu atlet yang tidak mau namanya disebutkan menyayangk­an konflik yang terjadi. Dia merasa pelarangan itu merugikan para atlet Surabaya sendiri. Seharusnya atlet Surabaya bisa mengukur kemampuan dengan bertanding dengan daerah lain. Namun, hal tersebut tak bisa dilakukan gara-gara polemik yang terjadi setahun belakangan. ”Seharusnya mulai tanding-tanding dengan kota-kabupaten lain untuk persiapan porprov (pekan olahraga provinsi, Red),” papar dia.

Gara-gara konflik itu, lapangan yang dibangun ulang dengan anggaran Rp 21 miliar tersebut sepi. Jangankan kompetisi, latihan pun jarang. Padahal, dia memperkira­kan, ada ratusan atlet hoki di Surabaya. Sejak pembanguna­n ulang lapangan tuntas pada 2016, makin banyak yang berminat berlatih hoki. Namun, jumlah atlet kini semakin turun. Ada 11 klub di Surabaya. Tapi, dalam kejuaraan tersebut, beberapa klub harus dilebur karena banyak yang tidak bisa bermain.

FHI Jatim bakal menyudahi perseterua­n itu apabila Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya mencabut surat yang dikel uarkan pada Desember 2017. Isinya menyebutka­n bahwa lapangan itu hanya diperuntuk­kan atlet Surabaya.

Kabid Sarpras Dispora Edi Santoso berkilah bahwa konflik itu tidak berkaitan dengan pemkot maupun dispora. Konflik hanya berada di FHI Jatim dan FHI Surabaya. ”Nggak onok hubungane,” kata dia saat ditemui di lapangan hoki kemarin.

Menurut dia, piala wali kota tidak harus berada di level nasional seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, dia tidak mempermasa­lahkan saat kejuaraan hanya bisa dilakukan antarklub internal Surabaya. ”Mau lokal, nasional, atau internasio­nal, terserah kami,” ucapnya, ketus.

Sementara itu, Ketua FHI Jatim Michael Donnie Gunawan menganggap dispora lepas tangan. Dia masih punya salinan suratsurat yang dikeluarka­n dispora tahun lalu. Selain ada surat pelarangan itu, lapangan hoki digembok setelah insiden pengusiran. ”Kabid Sarpras membantah, tapi kami punya bukti otentik surat pelarangan” jelasnya.

 ?? ROBERT RISKY/ JAWA POS ?? SATU LAGA: Kejuaraan Hoki Piala Wali Kota XI hanya diikuti klub lokal. Tahuntahun sebelumnya peserta luar daerah selalu diundang.
ROBERT RISKY/ JAWA POS SATU LAGA: Kejuaraan Hoki Piala Wali Kota XI hanya diikuti klub lokal. Tahuntahun sebelumnya peserta luar daerah selalu diundang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia