Selamat setelah Lompat ke Balkon
Kebakaran Rumah Keluarga Basori
SURABAYA – Basori, 55, dan tiga anggota keluarganya harus menyelamatkan diri dari kebakaran. Kemarin (29/6) pukul 04.10 api membakar rumah mereka di Klakahrejo III B, Kandangan, Benowo. Semua selamat. Termasuk anggota keluarga yang tengah hamil.
Selain Basori, empat anggota keluarga lainnya adalah Mardiah Ifa Sunarti, 47; Ajeng Perwita Sari, 24; beserta suaminya; dan Miftahudin Ian Albashor, 19. Ajeng diketahui hamil lima bulan. Keempatnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Bhakti Dharma Husada (BDH) karena mengalami sesak napas dan trauma.
Mardiah Ifa Sunarti atau Ifa yang ditemui kemarin menuturkan, dirinya mengetahui adanya kebakaran saat hendak salat Subuh. Dia mendengar suara semacam hujan. ’’Dengarnya kretek-kretek begitu,’’ katanya.
Suami Ifa, Basori, membuka pintu tengah rumahnya. Ifa yang saat itu berada di samping suaminya teriak ketika melihat asap yang sudah mengepung. ’’Kami semua panik. Nggak tahu harus ke mana,’’ lanjutnya.
Tanpa pikir panjang, Ifa dan Basori beserta tiga anaknya naik ke lantai 2. Sampai di atas, mereka bingung cara keluar dari rumah tersebut. Kalau nekat lompat dari lantai 2, mereka takut malah terjadi hal-hal yang lebih parah. Sementara itu, asap semakin menebal.
’’Saya ingat di belakang rumah saya ada jendela,’’ lanjut Ifa. Mereka semua lantas keluar melalui jendela dan melompat ke balkon belakang rumahnya. ’’Sekitar 1,5 meter kami melompat,’’ ucapnya.
Sudah sampai di balkon, mereka masih bingung bagaimana keluarganya bisa turun. Basori lantas melompat dari balkon dengan ketinggian sekitar 4 meter. ’’Dia lompat duluan untuk mencari tangga,’’ katanya.
Tidak berselang lama, Ifa dan keluarganya turun melalui tangga. Namun, Ajeng yang saat itu dalam keadaan panik pingsan sebelum tiba di bawah. Beruntung, petugas pemadam kebakaran sudah sampai di lokasi. Ajeng pun segera dibopong dan dibawa ke rumah sakit. Kondisi Ajeng kini masih trauma dan sedikit mengalami sesak napas.
Kasatgas Linmas Kelurahan Kandangan Aziz Purwanto yang juga tetangga korban mengatakan bahwa kebakaran itu berasal dari panel meteran listrik di garasi milik Basori. Saat terjadi korsleting, api langsung menjalar ke kendaraan di garasi rumahnya. Empat sepeda motor dan satu mobil hangus terbakar. Lima unit mobil damkar didatangkan untuk memadamkan api.
Sumber internal Jawa Pos di kepolisian menyebutkan, yang jadi kunci penyelidikan kebakaran itu adalah arah rambatan api. Hal tersebut bisa dilihat dari bekas kebakaran di segala penjuru rumah. Misalnya, daerah yang dindingnya paling hitam merupakan tempat di mana api berkobar dengan besar dan cukup lama.
Setelah itu, penelusuran bisa ditarik mundur hingga ke hulu asal api. Karena itu, polisi perlu mengambil dan menyita beberapa sampel untuk diuji di laboratorium forensik. ’’Rambatannya itu nanti kelihatan,bekaspercikanatauledakan apa pun ada bekasnya,’’ jelas sumber itu.