Taruh Gawai, Main Engklek di Maspati
SURABAYA – Sebanyak 50 siswa bertandang ke Kampung Lawas Maspati kemarin (29/6). Mereka adalah anakanak dari Gereja Katolik St Aloysius Gonzaga. Banyak pengalaman menarik yang didapatkan selama kegiatan outing tersebut. Termasuk keseruan saat menjajal aneka permainan lawas.
Justin misalnya. Dia mencoba bermain engklek payung. Permainan engklek itu mirip seperti permainan engklek pada umumnya. Hanya, engklek tersebut berbentuk lingkaran. Lingkaran itu terbagi atas beberapa ruang. Para pemainnya juga harus bergerak sesuai ruang-ruang yang ada dalam lingkaran. ”Susah juga ternyata,” ujarnya.
Selain engklek payung, Justin dan teman-temannya mencoba berbagai permainan lawas. Ada ular tangga, catur, engklek, dan dakon. Kecuali dakon, beragam permainan tersebut bisa dimainkan di jalanan kampung. Sebab, aneka permainan tradisional itu tergambar di jalanan berpaving.
Koordinator Outing Bible Study 2018 Regina Siena mengungkapkan, kegiatan outing tersebut berlangsung selama tiga hari. Kemarin giliran 50 anak yang datang ke kampung di Kecamatan Bubutan itu. ”Besok (hari ini, Red) juga ke sini. Ada 80 anak,” ucapnya.
Outing tersebut, lanjut dia, merupakan kegiatan tahunan. Kegiatan dilaksanakan di gereja dan di luar gereja. Tahun ini Kampung Lawas Maspati menjadi pilihan untuk kegiatan di luar gereja. Mengusung tema God is for Everyone, kegiatan outing tersebut diharapkan bisa memperkuat rasa solidaritas.
Regina menyebut, materi yang diusung dari gereja sangat concern pada kebinekaan. Karena itu, rasa persatuan di antara perbedaan harus dijaga. Terutama menumbuhkan empati di kalangan generasi muda. ”Di sini (Kampung Lawas Maspati) juga ada macam-macam ras, kampungnya juga edukatif, jadi pas untuk outing di sini,” terangnya.
Selain mengenal berbagai permainan lawas, rombongan outing Bible Study 2018 mencicipi makanan olahan dari kampung tersebut. Mereka juga mengenal penghijauan di kampung yang cukup asri itu. ”Kita juga sharing bersama di aula kampung bersama frater,” katanya.
Kemarin lima RT cilik turut menyertai rombongan. Para RT cilik itu berasal dari lima RT yang ada di Kampung Lawas Maspati. Mereka mendapat tanggung jawab untuk menyukseskan acara kunjungan. Mulai menyambut tamu, menunjukkan spot-spot menarik, serta mengoordinasi para pengisi acara.
Lima RT cilik itu masih duduk di bangku SD. Koordinator Kampung Lawas Maspati Sabar Swastono mengungkapkan, para RT cilik itu hadir sekaligus mengisi momen libur sekolah. ”Mereka bisa belajar, memunculkan rasa tanggung jawab, mengasah kepemimpinan, dan kerja sama,” tuturnya.