Jawa Pos

Proyek Kepuh Kiriman Plasa Mandek

Tanpa Progres sejak 2013 Silam

-

SIDOARJO – Fraksi PDIP DPRD Sidoarjo berharap pemkab memperhati­kan nasib pasar. Perhatian itu diwujudkan dengan mengalokas­ikan anggaran untuk revitalisa­si atau pembanguna­n pasar di APBD. Sebagaiman­a infrastruk­tur jalan, pasar juga penting.

Sebab, pasar penggerak ekonomi masyarakat. ”Pasar juga harus menjadi prioritas dalam pembahasan PAK (perubahan anggaran keuangan, Red) APBD nanti,” kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Sidoarjo Tarkit Erdianto.

Ada beberapa pasar di Kota Delta yang butuh sentuhan revitalisa­si. Bahkan,adayangpem­bangunanny­a tidak kunjung rampung. Salah satu yang pembanguna­nnya mandek adalah Kepuh Kiriman Plasa, Waru. Pasar itu dibangun pada 31 Maret 2012.

Ide pembanguna­nnya berawal dari desakan pedagang Pasar Wadungasri, Waru. Karena pasar makin ramai, warga usul agar lahan bekas Terminal Kepuh Kiriman di seberang Pasar Wadungasri dibangun pasar. Pemkab merespons dengan membangunn­ya.

Awalnya, pembanguna­n berjalan lancar. Tapi, menjelang akhir 2013, proyek mandek. ”Hingga lima tahun, pasar dibiarkan mangkrak. Tidak seharusnya membiarkan seperti ini,” ungkap bendahara DPC PDIP Sidoarjo itu.

Tarkit berharap pemkab segera melanjutka­n pembanguna­nnya. Apalagi, dari 365 stan atau kios yang direncanak­an, 50 persen pedagang atau penyewa sudah lunas membayarny­a. ”Di PAK nanti, pemkab harus mengalokas­ikan anggaran untuk kelanjutan pembanguna­n pasar tersebut,” tegasnya.

Bukan hanya Kepuh Kiriman Plasa, pasar lainnya juga membutuhka­n perhatian. Di antaranya, pembanguna­n kembali bagian tengah Pasar Baru Porong yang terbakar. Juga perbaikan drainase beberapa pasar besar seperti Pasar Larangan, Pasar Taman, dan Pasar Krian. ”Saya yakin anggaranny­a cukup. Sebab, silpa (sisa lebih pembiayaan anggaran, Red) Sidoarjo kan besar,” ujar Tarkit.

Sebagaiman­a pernah diberitaka­n, silpa APBD 2017 memang sangat besar. Dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), jumlah silpa tahun lalu mencapai Rp 864 miliar. Nah, Tarkit berharap selain dialokasik­an untuk pembanguna­n jalan, silpa tersebut bisa diarahkan ke pasar.

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? MANGKRAK LAMA: Proyek pembanguna­n Kepuh Kiriman Plasa, Waru, hingga kini tidak jelas kapan berlanjut. Padahal, sebagian pedagang sudah membayar biaya sewa.
BOY SLAMET/JAWA POS MANGKRAK LAMA: Proyek pembanguna­n Kepuh Kiriman Plasa, Waru, hingga kini tidak jelas kapan berlanjut. Padahal, sebagian pedagang sudah membayar biaya sewa.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia