Pertahankan Karakter Baymax yang Magical
Ngobrol dengan Produser Eksekutif Big Hero 6 the Series
EMPAT tahun lalu, animasi lansiran Walt Disney Animation, Big Hero 6, menuai sukses besar. Meraih Oscar, membombardir box office, dan melejitkan popularitas Baymax. Si robot personal healthcare yang
endut dan menggemaskan. Kini Baymax, Hiro, dan teman-temannya kembali dalam petualangan baru lewat serial televisi. Big Hero 6 the Series, serial tersebut, bakal premiere pada 9 Juni 2018 di Disney Channel.
Seperti apa serialnya nanti? Berikut obrolan Jawa Pos dengan produser eksekutif Mark McCorkle dan Bob Schooley via sambungan telepon internasional.
Ketika mengadaptasi film sukses ke dalam serial TV, apa tantangan terbesarnya?
Bob: Pada umumnya, karena semua penonton sudah tahu semuanya di film, setiap orang ingin melihat petualangan yang lebih besar. Dan itu normal.
Mark: Film ini menakjubkan. Orang-orang di seluruh dunia mencintainya. Sangat menyenangkan mengerjakannya. Namun, kami harus bisa membuat tontonan TV yang unik. Berdasar film, tapi juga merupakan karya yang berdiri sendiri dan beda. Harus punya desain produksi, script, storyboard, penyutradaraan yang bagus, dan tentunya animasi yang keren. Sehingga penonton filmnya bisa cinta dengan serialnya. Yang belum nonton juga bisa tuned in dengan ceritanya.
Apakah ada perubahan atau pengembangan dari karakter Baymax dalam versi serial?
Mark: Baymax sangat spesial. Karakternya tidak boleh terlalu robotik, tidak boleh terlalu humanis. Harus seimbang. Dan, itu uniknya. Kami tidak ingin kehilangan karakter magical itu. Dia bisa mempelajari program baru. Tapi, karakternya tetap murni.
Serta, apakah ada karakter-karakter baru? Bob: Ada beberapa karakter baru. Sebab, cerita di serial ini tentang kehidupan Hiro setelah kuliah. Profesor baru di kampus, murid lain yang jadi rival
Hiro, dan musuh-musuh baru. Ada villain yang berbahaya, ada pula villain yang komikal, lebih menghibur. Karakter sahabat-sahabat Hiro, yaitu Go Go, Honey Lemon, Wasabi, dan Fred, mendapat porsi yang proporsional.
Nilai-nilai utama yang ingin disampaikan dari serial ini?
Bob: Pertemanan. Itulah hal yang mengagumkan dari cerita filmnya. Antara Hiro, robot, kakak laki-laki, dan teman-temannya. Kami rasa itu bisa jadi contoh untuk anak-anak. Pertemanan yang tulus serta menerima satu sama lain.
Mark: Selain itu, penghargaan lebih terhadap ilmu pengetahuan. Belajar hal-hal positif, menemukan hal baru, dan mencari solusi atas masalah melalui sains. Masa depan akan lebih cerah ketika anak-anak terlatih berpikir smart dan menuangkan ide-idenya.
Ceritakan mengenai desain produksi untuk serial ini? Apa yang berbeda dari versi filmnya?
Mark: Filmnya secara visual sangat memikat. Untuk serial, kami memutuskan memakai animasi tradisional. Sebagai contoh, kami mempertahankan visual kota San Fransokyo, tetapi kami berikan pula interpretasi baru. Tim kami bekerja luar biasa. Salah satu yang menginspirasi adalah style 101 Dalmatians. Kartun dua dimensi dengan nuansa agak-agak bergaya Amerika sekaligus agak-agak Japanese style. Serial ini apakah menjadi ”pembuka” menuju sekuel Big Hero 6? Bob: No. Kami belum mendengar pengembangan apa pun tentang itu. Mungkin saja. Siapa tahu kami yang tidak mendengar. Yang pasti, kami fans berat filmnya. Jadi antusias untuk menonton sekuel filmnya. Kami rasa karena serialnya mengangkat kehidupan Hiro di college, untuk sekuel film mungkin bisa petualangan yang berbeda lagi. (nora sampurna/c6/na)