Hitungan Jam, OP Ayam Murah Ludes
SURABAYA – Operasi pasar Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya memasuki hari terakhir kemarin (30/6). Tidak seperti tempat sebelumnya di pasar tradisional, operasi pasar dilangsungkan di outlet milik rekanan. Meski begitu, dalam kurun beberapa jam, stok ayam langsung ludes terjual.
Pengumuman melalui berbagai media dilakukan beberapa hari sebelumnya. Operasi pasar yang awalnya di Pasar Tambakrejo dan Pasar Wonokromo dipindah ke outlet di Jalan Sidosermo II Kavling 333. Harga yang ditawarkan cukup menarik. Yakni, Rp 23.300. Dengan harga tersebut, pembeli bisa mendapatkan ayam seberat 0,8 kilogram (kg).
Adapun 1 kg ayam dihargai Rp 29 ribu. Harga itu masih berada di bawah harga pasar, yakni Rp 32 ribu–Rp 34 ribu. ’’Kalau harga ayam sudah menyentuh angka Rp 32 ribu, operasi pasarnya dihentikan. Namun, bisa ada lagi,” ujar Andreas, salah satu staf disdag yang memantau.
Secara terpisah, Kepala Disdag Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan bahwa pihaknya kini terus mengintervensi harga komoditas tersebut. Terutama daging ayam ras. Operasi pasar diadakan untuk menstabilkan harga daging ayam ras.
Operasi pasar berlangsung mulai pagi hingga malam. Yakni, pukul 06.30–pukul 19.00. Harga di bawah harga pasaran tersebut merupakan hasil kesepakatan dengan rekanan sehingga bisa memunculkan harga yang bersaing. ’’Kami minta mereka menekan harga dan menyuplai daging ayam untuk operasi pasar ini,’’ kata Wiwiek.
Wiwiek menambahkan, pihaknya setiap hari memantau kondisi harga di pasaran. Termasuk harga daging ayam yang sempat naik setelah Lebaran. Yakni, hingga menyentuh angka Rp 40 ribu. ’’Sekarang sudah berangsur normal,’’ tambahnya.
Ferry Aprianto, kepala outlet, mengatakan pihaknya dalam sehari bisa menjual 100 potong ayam. Stok tersebut terjual hanya beberapa jam. ’’Mulai jam 07.00 buka, jam 10.00–11.00 sudah habis,’’ ucapnya.