Jawa Pos

Pemimpin Amanah Lahir dari Doa Aisyiyah

-

GERAKAN Aisyiyah merupakan gerakan perempuan Islam Indonesia dalam rangka pembaharua­n gerakan perempuan di Indonesia. Dalam usianya yang memasuki abad ke-2, Aisyiyah banyak berkiprah untuk bangsa melalui gerakan sosial kemasyarak­atan, ekonomi, politik, dan pendidikan.

Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengatakan bahwa Aisyiyah memegang peranan penting dalam perjuangan pergerakan kebangsaan Indonesia. Hal itu disampaika­n Taufik saat memberikan cermah kebangsaan di hadapan ribuan kader Aisyiyah pada acara Tasyakuran Milad ke-104 Aisyiyah dan Mangayubag­yo Keberangka­tan Haji KBIH Aisyiyah Daerah Istimewa (DI) Jogjakarta 1439 Hijriah di Sportarium Universita­s Muhammadiy­ah Yogyakarta, Bantul, DI Jogjakarta, Sabtu (30/6). Hadir dalam acara itu Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais dan tokoh inspiratif perempuan Hanum Salsabiela Rais serta sejumlah pemimpin Muhammadiy­ah.

’’Pada 1919, secara spektakula­r dan fundamenta­l, Aisyiyah merintis serta mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),” tegas Taufik. Menurut Taufik, gerakan lembaga pendidikan Aisyiyah melalui amal usaha Muhammadiy­ah dari tingkat pendidikan anak usia dini hingga pendidikan tinggi harus terus digalakkan tidak hanya di perkotaan, tetapi juga di pedesaan bahkan sampai pelosok.

’’Setiap pergerakan kebangsaan kita, pasti tidak lepas dari peran kader Muhammadiy­ah. Selain peran Aisyiyah pada Kongres Perempuan pada 1928, presiden perrtama Indonesia Soekarno beserta istri Fatmawati juga merupakan kader Muhammadiy­ah dan seorang Aisyiyah,” tukas Taufik yang juga kader Muhammadiy­ah.

Dalam aspek kebangsaan, Taufik mengingatk­an pentingnya peran seorang ibu dan kader perempuan Aisyiyah dalam memberikan kontribusi bagi perjuangan bangsa. Dengan demikian, peran seorang ibu terlihat nyata dalam melahirkan calon pemimpin dan generasi penerus bangsa.

’’Di sisi pemuda yang berhasil, insha Allah ada peran seorang ibu yang memberikan pendidikan budi pekerti serta pendidikan agama dalam mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, dan warohmah. Seorang pemimpin suatu bangsa pasti didoakan oleh ibu dan kedua orangtuany­a sehingga menjadi seorang anak yang soleh dan solehah. Hal itu juga yang pasti dilakukan oleh ibu-ibu Aisyiyah,” kata Taufik.

Wakil Ketua Umum PAN itu yakin seorang calon pemimpin akan meminta doa restu kepada orang tua, khususnya kepada ibunya ketika diberi kesempatan untuk berlaga menjadi calon kepala daerah, atau calon anggota legislatif.

’’Tak ada calon pemimpin yang tidak bersimpuh di hadapan kedua orang tuanya saat meminta izin dan doa restunya. Saya berpesan, jika sekiranya putra dan putri bapak ibu diberikan kesempatan maju pada pencalonan kepala daerah, berikanlah doa agar nantinya tidak menjadi pemimpin yang zalim, tapi pemimpin yang siddiq, amanah, tabligh, dan fathonah sebagai kader Aisyiyah,” imbuh Taufik.

Taufik pun berharap harus ada kader Aisyiyah yang juga menjadi kepala daerah, menteri, bahkan tidak menutup kemungkina­n menjadi presiden. Karena di era reformasi ini siapa pun bisa menjadi apa pun. Apa lagi, di era sekarang, kehadiran Muhammadiy­ah dan Aisyiyah dirindukan serta dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.

’’Kader Aisyiyah jangan menjadi penonton atau bahkan pelengkap penderita. Sekarang kaum perempuan diberikan ruang dan waktu yang sama dalam kontestasi pemilihan kepala daerah maupun anggota legislatif. Untuk kader Aisyiyah yang terjun ke dunia politik, tentu kita dukung. Setiap kader Aisyiyah harus berjuang amar ma’ruf nahi munkar,” ajak Taufik kepada seluruh kader Aisyiyah.

 ??  ?? BERI BANYAK KONTRIBUSI: Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan memberikan ceramah kebangsaan di hadapan ribuan kader Aisyiyah pada Tasyakuran Milad Ke-104 Aisyiyah di DI Jogjakarta.
BERI BANYAK KONTRIBUSI: Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan memberikan ceramah kebangsaan di hadapan ribuan kader Aisyiyah pada Tasyakuran Milad Ke-104 Aisyiyah di DI Jogjakarta.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia