Kreasi dari Masukan Customer
DALAM sebulan, kini Ainil bisa menjual 300–500 pcs hijab. Harganya bervariasi. Mulai Rp 150 ribu hingga Rp 225 ribu. Bergantung motif dan kain.
Menurut Ainil, yang membuat produk hijabnya mahal adalah jenis kain dan desainnya. Ada tiga macam kain yang digunakan. Yaitu, maxmara, satin silk, dan voal. ’’Yang paling laris adalah satin silk dan voal dengan harga sekitar Rp 175 ribu,’’ ujarnya.
Keunggulan hijab Ainil terletak di segi printing dan motif desainnya. Untuk tema desain, dia tidak mempunyai patokan khusus. ’’Sebenarnya desainnya random. Bergantung mood serta kreasi saya dan tim. Yang jelas, desainnya rumit,’’ katanya.
Tidak jarang, Ainil dan tim membuat desain berdasar saran customer. ’’Kadang ada customer yang memberi masukan atau request hijab warna apa yang bagus sampai request motif. Kalau bagus di pasaran, kenapa enggak,’’ ucapnya.
Ainil tidak memungkiri, saat ini banyak kompetitor yang menjual hijab printing. Bahkan, mereka menjual dengan harga yang lebih murah daripada produk Hijab by Ainil. ’’Saat ini banyak orang yang mengaku jual hijab printing. Padahal, kainnya beli di toko kain biasa, kemudian asal dipotong,’’ ungkapnya.
Ada pula yang belum memahami printing seperti apa. ’’Padahal, kalau dipegang, sudah ketahuan mana yang printing asli dan tidak,’’ lanjut Ainil.
Ainil menuturkan, pihaknya mengandalkan pemasaran melalui website dan media sosial seperti Instagram. Hijab by Ainil juga rajin mengikuti bazar dan bekerja sama dengan beberapa butik. ’’Saya memang rutin ikut bazar-bazar karena membangun sebuah brand agar dikenal masyarakat itu sangat susah. Jadi, harus rajin dan tekun promosi,’’ tuturnya.
Selain hijab printing, Ainil memiliki lini bisnis yang lain. Yakni, makanan ringan dan baju. Semuanya diproduksi dan didesain sendiri. Ke depan, Ainil bercita-cita mengembangkan bisnis. Yaitu, membuka klinik kecantikan.