Jawa Pos

Ribuan Orang Dukung Imigran

-

WASHINGTON – Lagu Preach milik John Legend itu mengalun dengan indah. Ribuan orang menonton. Namun, Legend tak sedang mempromosi­kan lagu barunya tersebut. Dia adalah salah seorang artis yang turun ke jalan di Los Angeles (LA) pada Sabtu (30/6). Tujuannya, menentang kebijakan nol toleransi yang diterapkan pemerintah AS terhadap para imigran sejak Mei lalu. Kebijakan yang membuat lebih dari 2 ribu anak terpisah dari orang tuanya.

”Anda tak bisa hanya berbicara ataupun mencuit hal ini. Anda harus melakukan sesuatu,” ujar Legend sebagaiman­a dilansir CBS News.

Aksi massa di LA itu bukanlah satusatuny­a. Ada sekitar 700 demonstran lain di berbagai kota di Negeri Paman Sam tersebut. Termasuk di kota-kota besar seperti Washington DC dan New York City. Aksi bertema Families Belong Together (Keluarga Harus Bersatu) tersebut digagas organisasi ACLU, Planned Parenthood, Move On, dan Women’s March. Permintaan mereka hanya satu: kebijakan nol toleransi diakhiri.

Direktur Politik Nasional ACLU Faiz Shakir mengungkap­kan, para imigran itu tak layak diperlakuk­an seperti itu. Mereka lari dari kekerasan yang terjadi di negaranya. Bukannya ditolong, mereka malah ditempatka­n di kampkamp detensi di pangkalan militer layaknya teroris.

Massa membawa berbagai spanduk bertulisan Make America Humane Again yang merupakan pelesetan dari slogan Presiden AS Donald Trump saat kampanye dulu. Diperkirak­an, ada sekitar 30 ribu orang yang ikut dalam aksi di Washington. Itulah aksi damai proimigras­i terbesar sejak 2010.(sha/c14/dos)

 ??  ??
 ?? JOSHUA ROBERTS/REUTERS ?? SUARA RAKYAT: Anak-anak berlarian terkena semprotan air untuk menghalau demonstran di depan Gedung Putih, Washington DC, Sabtu (30/6).
JOSHUA ROBERTS/REUTERS SUARA RAKYAT: Anak-anak berlarian terkena semprotan air untuk menghalau demonstran di depan Gedung Putih, Washington DC, Sabtu (30/6).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia