Puas, Empat Menit di Atas Target
Helen Tan Lega Bisa Tuntaskan Ironman sebelum Usia 40 Tahun
Untuk menaklukkan Ironman Subic di Filipina pada 3 Juni lalu, Helen Tan mengorbankan segalanya. Maklum, itu race terberat yang pernah dia lakoni. Hasil tak pernah mengkhianati usaha.
SEJAK Februari 2018, Helen Tan mencurahkan semua konsentrasinya untuk Ironman Subic. Sebab, di triatlon dia memiliki kekurangan pada kemampuan lari. Untung, dia jago bersepeda. Dengan demikian, kekurangannya agak tertutupi. Tetapi, untuk Full-Ironman, yakni berenang 3,86 km, bersepeda 180,25 km, dan berlari 42,195 km, tidak boleh ada yang lemah.
’’Jadi tidak ada pilihan lain, harus all-out karena saya juga mau finis di bawah 14 jam,’’ terang Helen saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu pagi (30/6).
Alhasil, Helen harus merelakan kehilangan kehidupan sosialnya. Jangankan untuk sekadar hangout, berbagi waktu antara istirahat, latihan, dan bekerja saja harus benar-benar disiplin. Pengorbanan yang dia lakukan berakhir gembira. Saat tampil di Ironman Subic Bay pada 3 Juni lalu, Helen mencatatkan waktu 13 jam 56 menit 49 detik. Itu merupakan mimpi besar yang dia rawat sejak 2013 ketika memutuskan menekuni triatlon.
Lebih lanjut, Helen ingin ada penanda besar dalam hidupnya. ’’Sebelum masuk 40 tahun saya ingin finis Full-Ironman. Bersyukur, semua terwujud di Subic,’’ terang manajer operasional sebuah perusahaan vendor alat-alat rumah sakit itu.
Bagi dia, tampil di triatlon merupakan permainan mental. Sekitar 30 persen kekuatannya berasal dari keinginan kuat dalam diri sendiri. ’’Sisanya, hasil latihan dan gengsi,’’ urainya.
Wajar saja, Helen yang belum berkeluarga memang punya sisi kompetitif yang cukup tinggi. Selanjutnya, dia akan tampil pada dua race besar, New York City Marathon dan Ironman Italy EmiliaRomagna.