Menag: Mina Butuh Pembenahan
Minta Dibangun Tenda dan Toilet Bertingkat
JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi telah memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas kepada Indonesia untuk menyelenggarakan ibadah haji. Meski demikian, masih ada satu problem yang belum terselesaikan hingga saat ini.
Yakni, pembenahan sarana dan prasarana untuk jamaah haji Indonesia di Mina.
Menurut Menteri
Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, kondisi Mina saat ini sering dikeluhkan jamaah. Terutama kondisi tenda penginapan dan toilet umum. Menag menambahkan, jumlah tenda dan toilet masih jauh dari ideal. Akibatnya, jamaah sering kurang nyaman saat melaksanakan rukun mabit (menginap) di Mina. Padahal, puncak kelelahan jamaah berada di tempat tersebut.
”Anda bisa bayangkan, energi jamaah di Mina sudah terkuras. Apalagi, mereka harus menuju jamarat yang jauh dan suhu bisa mencapai 50 derajat Celsius,” katanya di kantor Kemenag, Jakarta, kemarin (2/7).
Sejak tiga tahun lalu, Menag sering menyampaikan secara resmi kepada pemerintah Arab Saudi, baik secara lisan maupun lewat surat, mengenai perlunya peningkatan tenda dan toilet di Mina. Namun, hingga kini masalah tersebut masih dibicarakan.
Menag menyadari, secara syari, Mina hanya berada di area tersebut. Tidak mungkin diperluas ke samping. Lahan yang terbatas itu membuat Mina tidak memungkinkan untuk ditambahi bangunan baru. ’’Kami mau mendatangkan toilet mobile saja susah. Space-nya tidak ada,’’ katanya.
Kondisi tersebut berbeda dengan Makkah dan Madinah. Di dua area tersebut, bisa dibangun hotel sebanyakbanyaknya. Karena itu, Mena g mengusulkan tenda penginapan jamaah dibangun bertingkat. Begitu juga toilet. Dengan cara tersebut, Menag yakin kendala di Mina teratasi. ’’Menurut saya, itulah satu-satunya pilihan yang bisa diambil,’’ tegasnya.
Menag melanjutkan, selama sarana dan prasarana Mina belum dibenahi, menambah kuota jamaah haji justru sangat berbahaya. ”Jangan dianggap saya menolak tambahan kuota lho ya. Saya orang yang paling berbahagia jika pemerintah Arab Saudi menambah kuota haji,” katanya.