KLM Mutiara Hilang Kontak
Mati Mesin Dekat Pulau Tabuhan
BANYUWANGI – Kapal layar motor (KLM) Mutiara Banyuwangi yang berangkat dari Pelabuhan Boom menuju Pulau Sapeken, Madura, dinyatakan kehilangan kontak. Kapal berpenumpang delapan orang yang mengangkut sembako itu diperkirakan hilang di sebelah utara Pulau Tabuhan.
Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolirud) berupaya melacak jejak kapal tersebut. Sayang, lantaran cuaca buruk disertai ombak besar, pelacakan belum membuahkan hasil hingga tadi malam.
Kasatpolairud AKP Subandi menyatakan, KLM Mutiara berangkat dari Pelabuhan Boom Rabu (4/7) pukul 16.00. Dalam perjalanan, kapal yang hendak menuju Kiauk, Sapeken, itu mendadak mengalami mati mesin akibat cuaca buruk.
Kabar tersebut diterima petugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi Ridwan yang baru saja mendapat kabar via telepon dari nakhoda KLM Mutiara Banyuwangi Mukri. Mengetahui kondisi tersebut, Ridwan langsung mengecek posisi kapal melalui global positioning system (GPS).
Saat dicek, ternyata kapal berada di titik koordinat 07°53’56.0” S 114°37’43.5”E. Pihak KSOP langsung berkoordinasi dengan menghubungi Satpolairud dan Basarnas untuk melakukan penjemputan di lokasi titik koordinat tersebut. ”Kami langsung berangkat malam itu juga untuk melakukan pencarian. Sebab, dari informasinya, dua mesin kapal sudah mati dan kondisi cuaca buruk,” ungkap Subandi.
Sambil terus berjalan di tengah titik koordinat yang ada, Satpolairud, Basarnas, dan KSOP Tanjung Wangi langsung bergerak melakukan pencarian. Sayang, saat berada di dekat lokasi sebelah utara Pulau Tabuhan, kondisi cuaca sangat buruk. Ombak air laut cukup tinggi dan tidak memungkinkan untuk dilakukan pencarian. ”Kami kembali karena kondisi cuaca sangat buruk dan pencarian kami lakukan pagi ini (kemarin pagi, Red),” jelasnya.
Sayang, hingga pukul 13.40 kemarin (5/7), pencarian oleh petugas Satpolairud bersama Basarnas belum juga membuahkan hasil. ”Hingga kini kami masih kontak nakhoda kapal dan belum tersambung. Upaya pencarian juga terus kami lakukan,” ucap Subandi.