Jawa Pos

SIAPA YANG PULANG, GELAR ATAU THREE LIONS?

-

SAMARA – ’’It’s coming home, it’s coming home, it’s coming, football’s coming home. Begitu petikan lirik lagu berjudul Football’s Coming

Home yang telah populer di telinga pendukung Inggris sejak jadi host Euro 1996.

Inggris memang mengklaim sebagai tempat lahir sepak bola modern. Itu tema Piala

Eropa 1996. Tapi, sesudah ajang tersebut, Football’s Coming Home bisa pula dibaca sebagai harapan warga Inggris kalau sepak bola (persisnya gelar) pulang kembali

Lagu sekaligus chant itu kembali menggema di Piala Dunia 2018 ini menyusul keberhasil­an Three Lions –julukan tim nasional Inggris– lolos ke perempat final. Dengan mencatat dua kemenangan di fase grup dan menang adu penalti di 16 besar. Sesuatu yang tak pernah bisa mereka lakukan di edisi-edisi sebelumnya.

Tapi, Inggris sebaiknya jangan terlalu percaya diri dulu bahwa gelar Piala Dunia akan ”coming home” ke Inggris untuk kali pertama sejak 1966.

Swedia, lawan mereka di perempat final malam nanti, memang bukan tim dengan gaya permainan memukau. Tapi, pasukan Janne Andersson itu sangat solid dan disiplin.

Kalaupun bisa mengatasi Swedia, mereka masih harus menghadapi pemenang duel tuan rumah Rusia versus tim dengan penampilan paling konsisten, Kroasia, di semifinal.

”Kembali menghadapi Swedia selalu jadi laga terbesar saya. Saya debut (untuk timnas pada 15 November 2011) juga di saat melawan Swedia dan kini saya bakal membawa tim ini mencatat sukses di sini (Piala Dunia 2018),” kata bek Inggris Kyle Walker seperti dikutip Sky Sports.

Yang perlu diingat Inggris, sejak Football’s Coming Home

diciptakan, prestasi terbaik Inggris di major tournament

hanya sampai semifinal. Itu pun di Euro 1996.

Lagu yang sama terdengar sebelum Inggris meladeni Islandia dalam 16 besar Euro 2016. Namun, Inggris yang beberapa pemain di antaranya masih jadi kekuatan skuad Gareth Southgate kali ini justru tersandung. Jadi, jangan-jangan bukan sepak bola atau gelar yang pulang, tapi malah skuad Three Lions.

”Kekuatan tim kami melebihi dua tahun lalu. Ini peluang terbesar kami (menjadi juara),” tegas Southgate dalam wawancara dengan BBC Sport.

Swedia pun tak kalah percaya diri. Inilah capaian terbaik mereka setelah menembus semifinal Piala Dunia 1994. Pada 1958, mereka bahkan sukses menjadi finalis. Akankah terulang pada 2018? ”Kami siap mengejutka­n siapa saja,” ujar Andersson sebagaiman­a dikutip Expressen.

Kalau berhasil menyingkir­kan Inggris dan lolos ke semifinal, Swedia menggenapi kesuksesan negara-negara yang tak pernah juara dunia untuk mengamanka­n satu slot semifinal. Ada Kroasia atau Rusia di dalam satu bagan dengan Inggris dan Swedia dalam rute menuju ke semifinal.

”Pada tahun ini, bakal ada cerita indah yang akan terjadi,” kata gelandang Rusia Aleksandr Golovin kepada Sport.

 ?? FOTO-FOTO: EPA–REUTERS ??
FOTO-FOTO: EPA–REUTERS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia