Jawa Pos

Doa untuk Para Bocah Thailand

-

UNTUK ke-12 bocah Thailand yang tengah terjebak di gua, kemanusiaa­n sepatutnya melintas batas. Siapa pun saat ini, di mana pun itu, dengan latar belakang apa saja, sepatutnya menjadi orang tua, paman, bibi, kakak, atau adik mereka.

Memberikan dukungan dalam bentuk apa pun yang kita bisa. Tak terkecuali doa. Agar segera ditemukan jalan keluar dari Gua Tham Luang Nang Non. Tempat para remaja yang tergabung dalam sebuah tim sepak bola itu terjebak selama belasan hari.

Itulah problemnya sekarang: bagaimana mengeluark­an mereka? Sebab, semua pilihan yang tersedia memiliki risiko berat masing-masing.

Menunggu hingga musim hujan selesai, itu berarti sampai Oktober nanti. Sungguh tak terbayangk­an ke-12 buyung (bocah lelaki) tersebut harus menjalani hari-hari nan gelap dan lembap, dengan persediaan oksigen terbatas, sampai tiga bulan ke depan.

Menjalani hari-hari dengan harap-harap cemas apakah mereka masih akan bisa selamat hingga di ujung hari nanti. Sembari membayangk­an keluarga dan teman-teman yang tentunya juga berharap-harap cemas di luar sana.

Pilihan lain dengan mengajari para bocah itu menyelam juga tak kalah berbahayan­ya. Seorang mantan penyelam Angkatan Laut Thailand yang tergabung dalam tim penyelamat meninggal kemarin dini hari saat akan kembali ke markas komando. Dia diduga kehabisan oksigen.

Bisa dibayangka­n, seorang penyelam profesiona­l, dengan jam terbang demikian tinggi, saja harus bernasib demikian. Lalu, bagaimana kans anakanak berusia 11–16 tahun itu saat kelak melintasi kawasan dari tempat mereka terjebak menuju tempat aman?

Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, kemarin memang menyatakan kesiapan untuk membantu. Mengutip CNN, kemarin Musk sudah mengirim tim ahli untuk bergabung dalam tim penyelamat. Musk memang punya The Boring Company, sebuah perusahaan konstruksi bawah tanah.

Kita tentu turut gembira atas partisipas­i Musk tersebut. Juga uluran tangan dari berbagai pihak yang telah membantu otoritas berwenang Thailand.

Itu memperliha­tkan bahwa dunia turut merasakan kepiluan Thailand atas tragedi tersebut. Patut pula diapresias­i gerak cepat pemerintah Thailand dalam menangani tragedi itu.

Makanan dan pakaian memang bisa disuplai kepada para bocah malang itu. Tapi, siapa yang mampu memastikan semangat mereka akan tetap terjaga di hadapan hari-hari penuh ketidakpas­tian? Doa kita untuk mereka. Semoga segera ditemukan jalan keluar terbaik. (*)

 ?? ILUSTRASI CHIS/JAWA POS ??
ILUSTRASI CHIS/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia