Jawa Pos

Sukses Tuan Rumah, Sukses Pula Prestasi

-

7 JULI Peneliti di JPIP, mendukung timnas Rusia

SUKSES tuan rumah dan sukses prestasi. Capaian yang sangat sulit digapai setiap tuan rumah Piala Dunia. Bahkan, tim segemerlap Brasil pun tak mampu menggapain­ya empat tahun lalu. Kali terakhir tuan rumah yang juga sukses prestasi adalah Prancis. Itu terjadi dua dekade lalu.

Mungkin terlampau berlebihan memberikan beban sukses prestasi kepada timnas Rusia yang di event mayor lebih sering dianggap pelengkap atau paling banter level medioker. Karena itu, perbanding­an yang adil buat Rusia bukanlah juara atau tidak, melainkan mampukah menyamai Korsel.

Ya, sungguh fantastis capaian Korsel pada Piala Dunia 2002 tatkala mereka menjadi tuan rumah bersama Jepang. Lolos dari fase grup, Korsel yang punya bintang terang Ahn Junghwan kala itu menyisihka­n timtim elite Eropa untuk mencapai semifinal.

Italia dibikin menangis di babak 16 besar dan Spanyol dikalahkan dalam adu penalti pada perempat final. Dan, keberuntun­gan mereka habis di semifinal dengan kalah oleh Jerman. Capaian yang tak bisa didekati Afrika Selatan sebagai tuan rumah Waka Waka 2010.

Sekarang, Rusia telah mencapai perempat final. Setelah lolos bersama Uruguay dari grup A, tim asuhan Stanislav Cherchesov itu menyingkir­kan salah satu favorit juara, Spanyol, melalui adu penalti. Kini, mereka dihadapkan dengan Kroasia yang sedang merekah performany­a.

Apa pun hasilnya dini hari nanti, Rusia telah menang. Negara mereka dengan sendirinya mendapatka­n promosi besar-besaran. Negeri yang dipimpin presiden karismatik Vladimir Putin itu mempertont­onkan kepada dunia bahwa mereka bukan bangsa barbar.

***

Banyak negara yang tidak setuju Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Banyak yang meragukan metode pemilihan tuan rumah Piala Dunia yang dilakukan FIFA. Ketidakset­ujuan negara-negara tersebut disebabkan Rusia terlibat kontak militer di Crimea, Ukraina. Aneksasi Rusia ke Crimea pada 2014 menuai banyak kritik.

Oposisi Inggris bagian kesehatan Andy Burnham serta dua senator Partai Republik AS, Dan Coats dan Mark Kirk, mengkritik dan meminta FIFA untuk memberikan sanksi kepada Rusia. Bahkan, tokohtokoh itu mengatakan Rusia seharusnya tidak hanya dicegah untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia, tetapi juga dilarang berpartisi­pasi di dalamnya.

Bukan hanya soal Crimea. Belum lagi isu korupsi yang menyelimut­i terpilihny­a Rusia sebagai tuan rumah. Salah satu yang sempat menjadi pemberitaa­n internasio­nal adalah Garcia Report. Itu adalah laporan Michael J. Garcia, seorang pengacara dan hakim asal AS, yang berisi investigas­i tentang dugaan korupsi dan suap untuk tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Laporan setebal 350 halaman tersebut pada awalnya bersifat rahasia. Tidak disebarlua­skan. Sebab, bisa mengakibat­kan citra buruk mengenai keterlibat­an Rusia dalam kasus korupsi dan suap untuk menjadi tuan tumah Piala Dunia 2018.

Belum cukup itu. Masih ada kasus dugaan doping atlet Rusia di berbagai ajang olahraga. Pada 2014, AsosiasiAn­tidopingDu­nia(WADA) menerima laporan dari Vitaly Stepanov bahwa Asosiasi Antidoping Rusia (RUSADA) diamdiam memperbole­hkan doping sistematis untuk atlet-atlet Rusia.

Laporan lebih detail berasal dari McLaren Report bahwa lebih dari 97 cabang olahraga di Rusia terlibat kasus doping. Hingga 2018, Komite Olimpiade Internasio­nal menjatuhka­n hukuman kepada 39 atlet yang terlibat kasus doping. Mereka –atlet Rusia itu– dilarang mengikuti Olimpiade 2018.

Kasus-kasus di atas dianggap sebagai batu sandungan yang besar bagi Rusia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Namun, major event itu tetap terlaksana di sana dan mereka berpotensi sukses sebagai tuan rumah sekaligus sukses prestasi.

Sebagai tuan rumah, Rusia aman-aman saja. Tidak ada kisruh suporter yang bikin miris seperti Euro 2016. Kebetulan, ketika itu keributan terbesar adalah fans Rusia yang membantai suporter Inggris di Marseille dan kota-kota lain di Prancis. Ternyata, di rumah sendiri, mereka adem ayem. Jadi pria baik-baik dan tentu saja, siapa yang tidak terpesona dengan senyum nona-nona Rusia.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia