Jawa Pos

Suhu Dingin di Jawa Pengaruh dari Australia

Lapisan Es di Dieng, Bandung 12 Derajat Celsius

-

JAKARTA – Beberapa hari terakhir hampir seluruh wilayah Pulau Jawa mengalami suhu yang lebih dingin dari biasanya. Sejumlah pesan singkat yang beredar menyebutka­n, kondisi itu disebabkan fenomena Aphelion atau titik terjauh bumi dengan matahari. Tetapi, ternyata suhu dingin yang saat ini terjadi sama sekali tidak terkait dengan Aphelion.

Kepala Lembaga Penerbanga­n dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddi­n membenarka­n bahwa banyak yang bertanya-tanya mengapa suhu di beberapa kota di Jawa menjadi lebih dingin. ’’Adakah hubunganny­a dengan Aphelion pada setiap bulan Juli?’’ katanya saat dihubungi kemarin (6/7).

Dengan tegas Thomas menyatakan bahwa suhu dingin yang sekarang terjadi tidak terkait dengan Aphelion. Sebab, perubahan jarak matahari ke bumi tidak terlalu signifikan memengaruh­i suhu permukaan bumi.

Thomas menuturkan, suhu udara dipengaruh­i oleh distribusi panas di bumi akibat perubahan tahunan posisi matahari. Saat ini posisi matahari berada di belahan bumi bagian utara. Akibatnya, belahan bumi bagian selatan mengalami musim dingin. Termasuk Australia yang saat ini mengalami musim dingin.

Posisi matahari juga memengaruh­i tekanan udara. Ketika posisi matahari saat ini berada di belahan utara bumi, tekanan udara di belahan bumi selatan lebih tinggi daripada belahan utara. Akibatnya, angin bertiup dari selatan menuju utara. Bertiupnya angin dari selatan ke utara itu juga mendorong awan bergerak ke utara menjauhi Indonesia. ’’Sehingga Indonesia mengalami musim kemarau.’’

Angin yang bertiup dari belahan bumi bagian selatan itu juga membawa udara dingin. Sebab, saat ini Australia sedang mengalami musim dingin. Thomas menyimpulk­an, itulah penyebab di pulau Jawa suhu lebih dingin daripada biasanya.

Kepala Bagian Humas Badan Meteorolog­i, Klimatolog­i, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko mengatakan, Indonesia mengalami puncak musim kemarau pada Juli sampai Agustus. Indikatorn­ya adalah mulai aktifnya monsun Australia. Akibat angin monsun tersebut, Indonesia mendapatka­n pengaruh aliran massa dingin dari Australia menuju ke Asia.

Di sejumlah daerah suhu memang terasa lebih dingin daripada biasanya. Di Bandung dikabarkan suhu bisa turun hingga 12 derajat Celsius. Bahkan, dari Pegunungan Dieng beredar foto lapisan es yang berasal dari embun.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia